Wednesday, February 13, 2019

Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Perumusan Strategi (skripsi dan tesis)


Tahap penentuan prioritas kebijakan dan perumasan strategi pengelolaan budidaya air payau  berkelanjutan, yaitu menyusun skenario pengelolaan dan strategi pengelolaan budidaya air payau berkelanjutan dengan menggunakan atribut/faktor yang paling sensitif pada masing-masing dimensi terhadap status keberlanjutan pengembangan budidaya air payau (hasil analisis laverage dan pareto). Hasil ini sebagai bahan untuk melakukanperumusan kriteria dan alternatif strategi kebijakan pengelolaan kawasan pengembangan budidaya air payau berkelanjutan yang kemudian dianalisis dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang berbasis pada expertise judgement (Nasution, 2001), sehingga pemilihan responden ditujukan pada responden yang benar-benar memahami permasalahan pengembangan kawasan budidaya air payau berkelanjutan.
Sedangkan untuk kepentingan penentuan prioritas kebijakan diambil beeberapa responden dengan teknik secara sengaja (purposive sampling). Responden yang dipilih memiliki kepakaran terhadap bidang sesuai dengan penelitian ini. Beberapa pertimbangan dalam menentukan pakar yang dijadikan responden adalah: (a) mempunyai pengalaman yang kompeten sesuai dengan bidang yang dikaji; (b) memiliki reputasi, kedudukan/jabatan dalam kompetensinya dengan bidang yang dikaji; dan (c) memiliki kredibilitas yang tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji (Marimin, 2004). Responden pakar mewakili unsur pemerintah, praktisi, pembudidaya ikan laut, pelaku usaha, pedagang pengumpul, eksportir, akademisi, peneliti, lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Data kuisioner hasil penilaian responden tentang prioritas kriteria dan alternatif strategi pengelolaan kawasan pengembangan budidaya air payau berkelanjutan selanjutnya diolah menggunakan analisis AHP secara manual untuk menentukan pilihan kriteria dan alternatif strategi yang terbaik menurut para pakar/ahli. Data hasil penelitian kriteria dan alternatif strategi pengelolaan kawasan pengembangan budidaya air payau berkelanjutan dianalisis secara deskriptif untuk merumuskan rekomendasi kebijakan pengelolaan dan pengembangan budidaya air payaudi pesisir Teluk Semarang Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tujuan penelitian.
Adapun langkah-langkah metode AHP sebagai berikut :
a.   Merumuskan tujuan berdasarkan permasalahan yang ada serta menentukan solusi yang diharapkan. Hal tersebut dilakukan melalui kajian referensi dan diskusi dengan para pakar/ahli, sehingga dihasilkan konsep alternatif strategi penyelesaian masalah yang relevan.
b.   Menyusun kerangka hierarki yang terdiri dari tujuan, kriteria, dan alternatif penyelesaian yang sesuai berdasarkan permasalahan yang dihadapi kemudian menyusun kuisioner.
c.   Menyebar kuisioner kepada para pakar/ahli berkompeten untuk menentukan pengaruh masing-masing elemen terhadap kriteria denga membuat matriks perbandingan berpasangan. Pengisian matriks bilangan/skala yang menggambarkan kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen yang lain.



No comments:

Post a Comment