Pada
umumnya DM tipe 2 dapat terjadi pada usia dewasa diatas 30 tahun. DM tipe 2
merupakan tipe yang paling sering terjadi dibanding IDDM (Insulin Dependent
Diabetes Mellitus) atau diabetes mellitus tipe 1 (Funnel, 2004). Meskipun
sebelumnya DM tipe 2 umumnya didiagnosis pada usia paruh baya (middle age), sekarang onset terjadi pada
usia yang lebih muda di Japan terlihat empat kali peningkatan insiden DM tipe 2
pada usia 6 hingga 15 tahun.Data dari Amerika Serikat mengindikasikan adanya
8-45 % kasus DM tipe 2 didiagnosis pada usia muda (Cheng, 2005).
Statistik
global mengindikasikan beban diabetes mellitus tipe 2 di negara berkembang
menjadi masalah besar. Misalnya India dengan penduduk 38 juta dengan diabetes
sedangkan di Cina terdapat 23 juta penderita diabetes. Tahun 2025, jumlah ini
diperkirakan bertambah menjadi dua kali lipat (Cheng, 2005). Prevalensi DM tipe
2 meningkat secara dramatis, sebagian besar karena perubahan gaya hidup,
peningkatan prevalensi obesitas, dan proses degeneratif. Untuk Indonesia WHO
memperkirakan kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan hasil penelitian di berbagai daerah
di Indonesia yang dilakukan pada dekade 1980 menunjukkan sebaran prevalensi DM
tipe 2 antara 0,8 % di Tanah Toraja, sampai 6,1 % yang di dapatkan di Manado.
Hasil penelitian pada era 2000 menunjukkan peningkatan prevalensi yang sangat
tajam. Sebagai contoh penelitian di Jakarta (daerah urban) dari prevalensi DM
tipe 2 1,7 % pada tahun 1982 menjadi 5,7 % pada tahun 1993 dan kemudian menjadi
12,8 % pada tahun 2001 di daerah sub-urban Jakarta (Rahajeng, 2007).
No comments:
Post a Comment