Penyebab
DM tipe 2 adalah:
a.
Insufisiensi produksi insulin
b.
Defek produksi insulin
c.
Ketidakmampuan sel untuk menggunakan
insulin dengan tepat dan efisien (Nathan, Cagliero, 2001).
d.
Riwayat melahirkan bayi dengan berat
badan (BB) bayi lahir > 4000 gram atau riwayat pernah menderita DM
gestasional.
e.
Riwayat lahir dengan BB rendah, kurang
dari 2,5 kg. Bayi yang lahir dengan BB rendah mempunyai risiko yang lebih
tinggi dibanding dengan bayi dengan BB normal (Perkeni, 2006).
Faktor
risiko yang bisa dimodifikasi yaitu
a. Berat
badan lebih (BMI > 23kg/m2).
b. Gaya
hidup. Kurangnya aktivitas fisik dan kurang berolah raga.
c. Pola
makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan kolesterol tinggi,
mengonsumsi alkohol.
d. Hipertensi
(> 140/90 mmHg).
e. Merokok.
Merokok meningkatkan risiko DM tipe
2. Pada sebuah penelitian selama 6 tahun yang melibatkan 40,000 orang laki-laki
berusia 40 hingga 75 tahun didapatkan hasil bahwa merokok sebanyak 1 bungkus
atau lebih setiap hari akan melipatgandakan risiko terjadinya DM tipe 2. Selain
itu juga, pasien DM yang merokok akan meningkatkan risiko komplikasi. Tujuh
puluh lima persen pasien DM meninggal akibat masalah kardiovaskular seperti
serangan jantung dan stroke akibat rokok, karena rokok membuat kerja jantung
lebih berat dengan vasokonstriksi, peningkatan denyut jantung dan peningkatan tekanan
darah.
f. Obesitas
khususnya sentral (Nathan, Cagliero, 2001).
Faktor
lain yang terkait dengan risiko diabetes :
a.
Penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau keadaan klinis lain yang terkait
dengan resistensi insulin.
b.
Penderita sindrom metabolik. Memiliki
riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu
(GDPT) sebelumnya. Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, seperti stroke,
PJK( Penyakit Jantung Koroner), PAD (Peripheral
Arterial Diseases) (Perkeni, 2006).
No comments:
Post a Comment