Wednesday, October 9, 2019

Pengertian self-compassion (skripsi dan tesis)

 Konstruk self-compassion berasal dari 2 kata yaitu self dan compassion. Compassion adalah sebuah konsep yang banyak dipelajari dalam kebudayaan dan kepercayaan dari timur. Armstrong (2013) menjelaskan bahwa compassion berkaitan dengan kaidah emas, yaitu suatu kemampuan yang meminta untuk masuk ke dalam hati sendiri, menemukan hal yang membuat tersakiti, dan kemudian menolak, dalam setiap keadaan, untuk menimbulkan rasa sakit itu pada orang lain. Sikap berbelas kasih ini (compassion) adalah hal paling dasar yang diajarkan pada setiap agama. Compassion juga bersifat menyembuhkan dari sakit fisik, mental, sekaligus spiritual (Prama, 2013). Sikap compassion diarahkan pada luar diri individu, baik kepada sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya, bahkan kepada alam semesta. Sementara itu, self mengandung arti diri sendiri atau pribadi, sehingga self-compassion secara harfiah dapat diartikan sebagai sikap berbelas kasih pada diri sendiri. Neff (2003a) menjelaskan bahwa self-compassion adalah kemampuan untuk menjadi terbuka dan berpindah dari penderitaan, mengalami perasaan peduli dan kebaikan pada diri sendiri, memahami dan tidak menghakimi adanya inadekuasi dan kegagalan yang dialami, serta menyadari bahwa segala pengalaman pahit sebagai bagian dari kehidupan manusia. Neff berpendapat bahwa self-compassion bukanlah cara untuk menghindari tujuan atau menjadi pemurah dan tidak berdaya. Self-compassion adalah motivasi besar karena melibatkan hasrat untuk mengurangi penderitaan, menyembuhkan, berkembang, dan menjadi bahagia. 
Gilbert dkk. (2004) menjelaskan bahwa self-compassion melibatkan sikap menenangkan diri alih-alih mengkritisi diri saat kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Perlakuan berbelas kasih pada diri sendiri bisa dilakukan dalam aksi nyata seperti berhenti sejenak dari aktivitas untuk memberikan waktu istirahat secara emosional. Aksi mental juga dapat dilakukan dengan memberikan kata-kata positif, memicu semangat, dan pemaafan pada diri sendiri. Self-compassion dapat menjadi sumber internal yang berharga untuk menghadapi peristiwa hidup yang negatif (Allen & Leary, 2010). Individu yang memiliki tingkat self-compassion yang tinggi tidak terlalu memandang situasi negatif sebagai suatu bencana, memiliki kecemasan yang ringan jika mengalami tekanan, dan tidak menghindari tugas yang menantang dikarenakan takut akan kegagalan. Sementara itu, Reyes (2011) berpendapat bahwa kemampuan untuk mencintai dan bermurah hati pada diri sendiri mengalami kejadian yang tidak menyenangkan merupakan definisi self-compassion berdasarkan perspektif 17 barat. Perspektif penganut agama Budha dari timur memandang selfcompassion sebagai respon kebijaksanaan, kasih sayang dan kesabaran terhadap penderitaan yang dialami

No comments:

Post a Comment