Sunday, May 10, 2020

Hubungan antara Store Atmosphere dengan Loyalitas Konsumen (skripsi dan tesis)

 Store atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan. Store atmosphere dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian (Foster, 2008:61) dalam Cindy J. Dessyana, 2013:846). Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mampu menerapkan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah merencanakan desain store atmosphere (suasana toko) dengan bentuk dan konsep baru serta ide-ide kreatif yang membangun citra toko sehingga membuat pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja. Citra toko di mata pengunjung dapat menjadi pendorong untuk masuk ke dalam toko, yang berlanjut pada proses interaksi hingga pembelian. Para konsumen tidak hanya berbelanja demi memenuhi kebutuhan hidup saja tetapi terdapat pemenuhan gaya hidup atau status sosial yang diharapkan, untuk itu toko-toko yang didesain dengan nuansa toko yang menarik dapat menjadi hal positif dimata konsumen, konsumen yang senang lebih cenderung untuk melakukan pembelian. Store atmosphere (suasana toko) sebagai alat komunikasi pemasaran yang didesain semenarik mungkin dan harus dilakukan perubahan secara berkala terhadap suasana toko, yang dirancang dengan kreativitas dan inovasi agar konsumen tidak beralih ke toko lain. 
Dalam penelitian Ogr.Gor. Dr. Muge Yalcin dan. Prof. Dr. Tuncay Kocamaz menyatakan bahwa masing-masing konsumen memiliki prilaku yang berbeda-beda untuk menemukan semua yang mereka butuhkan dengan harga yang adil. Mereka sering menikmati kegiatan belanjanya dilingkungan yang layak. Dalam ritel modern keunggulan kompetitifnya ada dalam kemampuan retailer dalam membuat store atmosphere atau lingkungan toko juga kualitas pelayanan yang tinggi untuk konsumen mereka. Untuk menciptakan loyalitas konsumen ada berbgai hal penting lainnya yang menjadi tantangan retailer, karena pengorbanan yang harus dilakukan untuk mendapatkan konsumen yang baru lima : sepuluh deibandingkan dengan mempertahankan konsumen yang lama. Seringkali semuanya kehilangan konsumen yang berpotensi. Dari hasil penelitian ini dapat diartikan bahwa store atmosphere memberikan pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Khamardi dkk (2014), yang berjudul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Loyalitas Konsumen dalam Membeli  Produk pada Distro Tangkelek di Kota Padang” ,yang menghasilkan bahwa suasana toko dan lokasi yang tepat dapat menjadi sarana komunikasi yang positif, menguntungkan dan memperbesar peluang untuk mempengaruhi loyalitas konsumen. Elemen-elemen store atmosphere diantaranya eksterior, general interior, store layout semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen yang dilakukan pada distro Tangkelek di kota Padang. Sehingga, store atmosphere berpengaruh positif terhadap loyalitas. Menurut Kotler (2012:15) yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan ketika seseorang masuk ke suatu toko mereka tidak hanya memberikan penilaian produk dan harga yang ditawarkan oleh retailer, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan yang diciptakan oleh retailer melalui store layout, display (penataan barang) yang kreatif, desain bangunan yang menarik , pengaturan jarak antar jarak, temperatur, musik, yang dilantunkan. Tidak hanya memberikan nilai tambah bagi produk yang dijual tetapi juga menciptakan suasana yang menyenangkan bagi konsumen sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukainya dan pada akhirnya melakukan pembelian sehingga dapat menimbulkan loyalitas untuk terus berbelanja di toko tersebut. 

No comments:

Post a Comment