Sunday, May 10, 2020

Pengertian impulsive buying (skripsi dan tesis)

Pembelian impulsif adalah pembelian tanpa perencanaan yang diwarnai oleh dorongan kuatuntuk membeli yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan,yang dipicu secara spontan saat berhadapan dengan produk, serta adanya perasaanmenyenangkan dan penuh gairah. Pada pembelian impulsif, konsumen memilikiperasaan yang kuat dan positif terhadap suatu produk, hingga akhirnya konsumenmemutuskan untuk membeli, tanpa konsumen memikirkannya terlebih dahulu,dan memperhitungkan konsekuensi yang diperolehnya. Pembelian impulsive berimplikasi pada kurangnya rasionalitas atau evaluasi alternatif (Hawkins dkk. 2004;607). Menurut Premananto (2007) Pembelian impulsif adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana, disebabkan oleh ekspose dari stimulus dan diputuskan langsung di lokasi belanja.Perspektif mengenai impulsive buying yang paling dasar berfokus pada faktor eksternal yang mungkin menyebabkan gejala tersebut dalam melakukan pembelanjaan. Menurut Christina Whidya Utami (2010:67) mengatakan bahwa pembelian impulsif terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya. Kacen dan Lee (2002; 12(2), pp. 163-176 menyebutkan ada berbagai macam faktor yang menyebabkan terjadinya pembelian impulsif diantaranya mood dan keadaan emosi konsumen, sifat pembelian impulsif, evaluasi normatif terhadap ketepatan melakukan pembelian secara impulsif, identitas diri, dan faktor demografis seperti usia. Pembelian impulsif biasanya terjadi secara tiba-tiba saat pelanggan berada dalam gerai ritel, ini mungkin disebabkan oleh rangsanganrangsangan dalam lingkungan gerai yang memang dirancang oleh peritel untuk membangkitkan gairah belanja pelanggan (Kassarjian dalam Park dan Lennon, 2006). Terdapat empat tipe pembelian impulsif, antara lain : 1. Impulsif murni (Pure Impulse) Pengertian ini mengacu pada tindakan pembelian sesuatu karena alasan menarik, biasanya ketika pembelian terjadi karena loyalitas terhadap merek atau perilaku pembelian yang telah biasa dilakukan. 2. Impulsif pengingat (Reminder Impulse) Tindakan pembelian ini dikarenakan suatu produk biasanya memang dibeli oleh konsumen, tetapi tidak tercatat dalam daftar belanja. 3. Impulsif saran (Suggestion Impulse) Suatu produk yang dilihat konsumen untuk pertama kali akan menstimulasi keinginan konsumen untuk mencobanya. 4. Impulsif terencana (Planned Impulse) Aspek perencanaan dalam perilaku ini menunjukkan respon konsumen terhadap beberapa insentif spesial untuk membeli produk yang diantisipasi.Impuls ini biasanya distimulasi oleh pengumuman penjualan kupon, potongan kupon, atau penawaran menarik lainnya. Semuel (2005) menyatakan bahwa pembelian impulsif dipengaruhi oleh lingkungan belanja dan pengalaman belanja yang terdiri dari hedonic shopping value mencerminkan potensi belanja dan kondisi emosional; ulititarian shopping value mempetimbangkan fungsional dari produk yang diperoleh; resources expenditure digunakan untuk menaksir waktu pengeluaran, sumber pengeluaran, serta interaksi sosial, dan menaksir dua kondisi, yaitu jumlah uang dan waktu yang diluangkan untuk belanja. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi pembelian impulsif antara lain adalah: a. Harga b. Kebutuhan terhadap produk atau merek, distribusi masal, pelayanan terhadap diri sendiri c. Iklan, display toko yang menyolok, d. Siklus hidup produk yang pendek, ukuran yang kecil dan kesenangan untuk mengoleksi

No comments:

Post a Comment