Monday, June 24, 2024

Strategi Brand Image

 


Menurut Janita Dewi (2005:26), pada dasarnya brand image dibangun
dengan tiga cara yaitu :

  1. Feature-based
    Suatu brand dapat dinilai lebih tinggi dengan menambahkan fitur produk
    yang bisa menjadi pembangkit citra atau asosiasi dengan cara
    membangkitkan dan menjalin ikatan emosional dengan konsumen.
  2. User-imagery
    User-imagery digunakan jira sebuah brand menciptakan citra dengan
    memfokuskan pada siapa yang menggunakan brand tersebut. Karakteristik
    pengguna brand tersebut menjadi nilai dari brand itu di mata konsumen.
  3. Iklan
    Kampanye iklan yang efektif bisa membentuk citra produk misalnya
    dengan mengasosiasikan suatu brand dengan golongan konsumen tertentu
    atau dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat, bahkan
    iklan suatu brand tertentu bisa jadi pembeda utama yang membuat suatu
    produk berbeda dari produk-produk sejenis.
    Setelah brand image tersebut dibangun, maka perlu strategi untuk
    mempertahankannya agar menjadi kuat. Menurut Arnold (1992:118), brand
    image yang kuat dapat diperoleh dengan cara:
  4. Being different, yaitu produk harus memiliki pembeda atau keistimewaan
    sehingga mudah diingat dan dikenal.
  5. Melibatkan slogan atau jingle sehingga mudah diingat dalam aktivitas promosi.
  6. Symbol exposure, adalah tanda, logo, atau simbol, yang memudahkan
    perusahaan untuk mengenalkan produknya sehingga dapat mengenalkan brand
    pada konsumen.
  7. Mempertimbangkan brand extensión untuk membuat brand lebih menonjol.
  8. Menggunakan tanda pengenal atau identifikasi pada produk, seperti
    menciptakan kemasan yang unik, atau penggunaan warna yang menarik.
  9. Recall requaries untuk mencapai tingkat brand image yang diinginkan.

No comments:

Post a Comment