Monday, June 24, 2024

Komponen Brand Image

 


Menurut Hogan (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007:52), citra merek
merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai produk, jasa dan
perusahaan dari merek yang dimaksud.
Informasi ini didapat dari dua cara, yang pertama melalui pengalaman
konsumen secara langsung, yang terdiri dari kepuasan fungsional dan kepuasan
emosional. Merek tersebut tidak cuma dapat bekerja maksimal dan memberikan
performansi yang dijanjikan tapi juga harus dapat memahami kebutuhan
konsumen, mengusung nilai-nilai yang diinginkan oleh kosumen dan juga
memenuhi kebutuhan individual konsumen yang akan memberi kontribusi atas
hubungan dengan merek tersebut. Kedua, persepsi yang dibentuk oleh perusahaan
dari merek tersebut melalui berbagai macam bentuk komunikasi, seperti iklan,
promosi, hubungan masyarakat (public relations), logo, fasilitas retail, sikap
karyawan dalam melayani penjualan, dan performa pelayanan. Bagi banyak
merek, media dan lingkungan dimana merek tersebut dijual dapat
mengkomunikasikan atribut-atribut yang berbeda. Setiap alat pencitraan ini dapat
berperan dalam membina hubungan dengan konsumen.
Penting demi kesuksesan sebuah merek, jika semua faktor ini dapat
berjalan sejajar atau seimbang, ketika nantinya akan membentuk gambaran total
dari merek tersebut. Gambaran inilah yang disebut citra merek atau reputasi
merek, dan citra ini bisa berupa citra yang positif atau negatif atau bahkan
diantaranya.
Menurut Joseph Plummer (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007:54), citra
merek terdiri dari tiga komponen, yaitu:

  1. Product attribute (atribut produk) merupakan hal-hal yang berkaitan
    dengan merek tersebut sendiri, seperti kemasan, rasa, harga dan lain-lain.
  2. Consumer benefits (keuntungan konsumen) merupakan kegunaan produk dari
    merek tersebut.
  3. Brand personality (kepribadian merek) merupakan asosiasi yang mengenai
    kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia.

Pengertian Brand Image

 


Menurut Kotler dan Keller (2009:260), mempersepsikan brand image
adalah sebagai berikut :
“Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran
yang berarti.”
Sedangkan menurut Tjiptono (2005:49) pengertian brand image adalah :
“Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek
tertentu."

Citra Merek (Brand Image)

 


Sukses tidaknya strategi bauran pemasaran tergantung dari konsumen
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pada umunya proses
keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk terjadi apabila timbul dari
keinginan pada dirinya. Hal ini dapat mengalami perubahan dengan
mempertimbangkan dalam menggunakan salah satu unsur yang terdapat dalam
bauran pemasaran yaitu produk. Ada beberapa unsur penting yang terdapat dalam
produk, salah satunya adalah brand image. (Enden Novita Dewi, 2013:40).
Sebuah brand membutuhkan image untuk mengkomunikasikan kepada
khalayak dalam hal ini pasar sasarannya tentang nilai-nilai yang terkandung
didalamnya. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri
perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira
tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang
memiliki bidang usaha yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula
dihadapan orang atau konsumen. Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi
konsumen dalam mengambil keputusan penting. (Alfian, 2012:25).

Strategi Merek

 


Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi
merek individual branding dan familiy branding (http://organisasi.org/strategi-
jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-
manajemen-pemasaran).

  1. Individual Branding/Merek Individu
    Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru
    seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen
    pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen
    merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
  2. Family Branding/Merek Keluarga
    Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk
    dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal
    mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang
    merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk
    berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya
    toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki
    yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki
    spin, suzuki arashi, suzuki shodun, suzuki satria, dan lain-lain

Syarat-syarat Memilih Merek

 


Bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih mempunyai pengaruh
terhadap kelancaran penjualan. Sehingga untuk setiap perusahaan hendaknya
dapat menetapkan merek atau cap yang dapat menimbulkan kesan yang positif.
Untuk itu maka syarat-syarat merek dibawah ini perlu diperhatikan menurut Alma
(2007:150), merek harus:

  1. Mudah diingat
    Memilih merek sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun
    gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian konsumen atau calon
    konsumen mudah mengingatnya.
  2. Menimbulkan kesan positif
    Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat
    menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan,
    jangan kesan negatif.
  3. Tepat untuk promosi
    Selain kedua syarat diatas, maka untuk merek tersebut sebaiknya dipilih
    yang bilamana dipakai promosi sangat baik. Merek-merek yang mudah
    diingat dan dapat menimbulkan kesan positif tentu baik bila dipakai untuk
    promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama yang indah dan
    menarik serta gambar-gambar yang bagus juga memegang peranan
    penting. Jadi di sini untuk promosi selain mudah diingat dan menimbulkan
    kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan dan baik
    untuk dipandang

Jenis-Jenis Merek

 


Jenis-jenis merek dapat dibagi menjadi tiga
(http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-
brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran), yaitu :

  1. Manufacturer Brand
    Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh
    suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti
    soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit,
    vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
  2. Private brand
    Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor
    atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop
    cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour
    yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang
    menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
  3. Produk generik
    Produk generik merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa
    menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik
    dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng
    curah, buah-buahan, gula pasir curah, bunga dan lain sebagainya

Manfaat Merek

 


Menurut Kotler dan Keller (2009:259), merek memiliki manfaat bagi
perusahaan yaitu sebagai berikut :

  1. Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.
  2. Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.
  3. Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau
    aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian
    properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen,
    dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa
    depan yang langgeng