Menurut Barry Render dan Jay Heizer peramalan/forecasting adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan dengan pengambilan
data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan menggunakan beberapa bentuk model matematis.
Peramalan terhadap sesuatu tidak akan pernah tepat
100% karena masa depan mempunyai masalah
ketidakpastian. Namun demikian, dengan memilih
metode yang tepat, peramalan dapat mempunyai tingkat
kesalahan yang kecil atau dapat memberikan perkiraan
sebaik mungkin terhadap masa yang akan datang.
Tujuan dari peramalan adalah untuk memperoleh
informasi mengenai perubahan di masa depan yang akan
berpengaruh terhadap implementasi kebijakan serta
konsekuensinya. Menurut pandangan Jay Heizer dan
Barry Render, tujuan peramalan adalah:
1. Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini
dan di masa lalu serta melihat sejauh mana pengaruhnya
di masa datang;
2. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau
delay ketika suatu kebijakan perusahaan ditetapkan
dengan implementasi kebijakan tersebut;
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada
suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan
efektifitas suatu rencana bisnis.
Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan
dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik dalam
menentukan kualitas dari hasil peramalan yang disusun.
Assauri mengemukakan bahwa ada tiga langkah
peramalan yang penting, yaitu menganalisis data masa
lampau, menentukan metode yang digunakan, dan
memproyeksikan data masa lampau dengan
menggunakan metode yang digunakan serta
mempertimbangkan adanya faktor perubahan. Selain itu,
terdapat dua macam peramalan, yaitu peramalan kuantitatif yang menggunakan model matematis dengan
data-data masa lampau dan peramalan kualitatif yang
menggunakan beberapa faktor seperti intuisi, emosi, dan
pengalaman.
No comments:
Post a Comment