Metode eksplorarif
Metode ini bisa disebut pula metode penjajagan. Artinya,
survey dilakukan untuk mencari informasi awal yang masih samar-samar. Peneliti
menerapkan metode survey eksploratif karena pengetahuan tentang masalah yang
hendak diteliti masih dangkal. Sebagai contoh, penelitian tentang partisipasi
politik anak muda. Oleh karena peneliti belum memiliki cukup informasi untuk
melakukan studi secara komprehensif, maka pertanyaan yang diajukan dalam metode
ini seperti: ”menurut Anda, seperti apa tingkat partisipasi politik anak muda
saat ini?”
Metode deskriptif
Metode ini dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial tertentu, kemudian dijelaskan secara deskriptif atau naratif.
Misalnya, penelitian tentang menyebarluasnya berita hoax di media sosial.
Peneliti melakukan survey untuk mengetahui apakah pengguna sosmed yang
dijadikan sampel selalu tabayyun atau menguji terlebih dahulu keberanan setiap
berita yang diterimanya melalui sosmed. Penyebarluasan hoax bisa diukur dengan
berapa jumlah berita palsu yang menyebar dalam kurun waktu tertentu, berapa
share dalam satu postingan, dan sebagainya.
Metode penjelasan atau eksplanatori
Metode ini hampir sama dengan metode deskriptif. Bedanya,
metode survey eksplanatori menekankan pada pencarian hubungan kausalitas atau
sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Ambil contoh yang sama
dengan sebelumnya, yaitu penyebarluasan berita hoax di sosmed. Peneliti
menerapkan metode penjelasan ketika ingin menguji hipotesisnya yang mengatakan
bahwa penyebarluasan berita hoak disebabkan oleh minimnya upaya untuk menguji
kebenaran berita yang diterima melalui sosmed. Di sini kita bisa membedakan
antara metode deskriptif dan metode penjelasan. Metode deskripsi menekankan
pada deskripsi hasil analisis datanya. Sedangkan metode eksplanatori menekankan
pada hubungan kausalitas dari hasil analisis datanya.
Metode evaluasi
Metode ini digunakan untuk penelitian evaluatif. Umumnya,
metode survey evaluasi diterapkan pada riset untuk evaluasi program. Pertanyaan
penelitian yang bisa dirumuskan misalnya, apakah program yang dilaksanakan
sudah mencapai target? Penelitian survey untuk tujuan evaluasi umumnya adalah
rangkaian dari penelitian yang lebih komprehensif atau bagian dari program
tertentu.
Metode prediksi
Metode ini dilakukan untuk memprediksi tren fenomena sosial
ke depan. Contoh mudah dari metode survey prediksi adalah penelitian yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga survey menjelang pemilu atau pilkada. Hasil
penelitian metode survey preditif selalu menunjukkan tren atau gambaran masa
depan yang mungkin terjadi. Misalnya, elektabilitas bakal calon presiden baru
lebih tinggi daripada incumbent.
Metode operasional
Metode survey operasional digunakan untuk mendeteksi
variabel-variabel operasional dari suatu program yang diteliti. Sebagai contoh,
mengapa implementasi program ’satu orang satu suara’ dalam pelaksanaan pilkada
serentak berbeda tiap daerah. Variabel operasional diteliti satu-persatu untuk
mendeteksi apa yang mendorong munculnya perbedaan hasil tersebut. Misalnya,
hasilnya adalah di beberapa daerah, pemimpin informal seperti ketua adat lebih
dihormati ketimbang pemimpin formal seperti pejabat daerah.
Metode pengembangan
Metode survey untuk pengembangan umumnya dilakukan untuk
mengembangkan indikator-indikator sosial. Contoh penyelenggaraan penelitian
menggunakan metode survey ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Biro Pusat
Statistik (BPS). Secara berkala, BPS melakukan survey tentang angkatan kerja,
kondisi sosial ekonomi, bahkan sensus penduduk untuk mengetahui
indikator-indikator sosial yang bisa dikembangakan ke depan
No comments:
Post a Comment