Menurut Suryadi and Ramdhani (2002) langkahlangkah dalam metode AHP adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan
solusi/tujuan yang diinginkan
2. Membuat struktur hierarki, yang diawali dengan
tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan,
kriteria dan kemungkinan alternatif pada tingkatan
kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi relatif pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan kriteria
yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan
berdasarkan “judgment” dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen
dibandingkan elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga
diperoleh judgment seluruhnya sebanyak n x [(n1)/2] buah dengan n adalah banyaknya elemen
yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji
konsistensinya, jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh
tingkat hierarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks
perbandingan berpasangan. Nilai vektor eigen
merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk
mensintesis judgment dalam penetapan prioritas
elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah
sampai pencapaian tujuan.
8. Menguji konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih
dari 10% maka penilaian data judgment harus
diperbaiki.
Suatu matriks yang dihasilkan dari perbandingan
yang dilakukan secara acak merupakan suatu matriks
yang mutlak tak konsisten. Dari matriks acak tersebut
didapatkan pula nilai Consistency Index (CI), yang
disebut dengan Random Index (RI). Dengan
membandingkan CI dengan RI maka didapatkan
acuan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu
matriks, yang disebut dengan Consistency Ratio (CR),
melalui persamaan (1):
............ (1)
Saaty (1995) menerapkan bahwa suatu matriks
perbandingan adalah konsisten bila nilai CR tidak
lebih dari 0,1 atau 10%. Dengan naluri, manusia dapat
memperkirakan besaran sederhana melalui inderanya.
Proses yang mudah adalah dengan membandingkan
dua hal dengan keakuratan perbandingan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk menilai perbandingan
tingkat kepentingan elemen, Saaty (1995) menetapkan
skala kuantitatif 1 (satu) sampai 9 (sembilan)
No comments:
Post a Comment