Sensitivitas yaitu proporsi subyek yang sakit dengan hasil uji diagnostik positif (positif benar = PB). Sensitivitas menunjukkan kemampuan suatu alat diagnostik untuk mendeteksi penyakit. Sensitivitas = PB/(PB+PS)
Spesifisitas yaitu proporsi subyek yang tidak sakit dengan hasil uji yang negatif (negatif benar = NB). Spesifisitas menunjukkan kemampuan alat diagnostik untuk menentukan bahwa subyek tidak sakit. Spesifisitas = NB/(NS+NB)
Prevalens penyakit, atau prior probability, yaitu probabilitas seseorang (berdasar karakteristik demografis dan klinis) untuk menderita penyakit, sebelum subyek menjalani uji diagnostik. Prevalens = (PB+PS)/(PB+PS+NS+NB)
Nilai duga positif (positive predictive value) adalah probabilitas seorang dengan hasil uji diagnostik positif memang menderita penyakit yang ditentukan menurut baku emas. Nilai duga positif = PB/(PB+PS).
Nilai duga negatif (negative predictive value) adalah probabilitas seorang dengan hasil uji diagnostik negatif tidak menderita penyakit. Nilai duga negatif = NB/(NS+NB).
Likelihood ratio (rasio kemungkinan) menunjukkan besarnya kemungkinan subyek yang sakit akan mendapat suatu hasil uji diagnostik tertentu dibagi dengan kemungkinan subyek yang tidak sakit mendapatkan hasil uji diagnostik yang sama. Positive likelihood ratio (rasio kemungkinan positif) adalah perbandingan antara proporsi subyek yang sakit dengan hasil uji diagnostik yang positif dengan proporsi subyek yang tidak sakit dengan hasil uji yang positif pula, dengan formula: sensitivitas / (1-spesifitas). Di lain sisi terdapat negative likelihood ratio (rasio kemungkinan negatif) yang menunjukkan perbandingan antara proporsi subyek yang sakit dengan hasil uji diagnostik negatif dan proporsi subyek yang tidak sakit dengan hasil yang negatif, dengan formula (1-sensitivitas) / spesifisitas.
No comments:
Post a Comment