Pemodelan ARIMA merupakan metode yang fleksibel untuk
berbagai macam data deret waktu, termasuk untuk menghadapi
fluktuasi data musiman. Secara umum, model seasonal ARIMA
dituliskan dengan notasi ARIMA (p,d,q)(P,D,Q) s
, yaitu dengan (p,d,q) bagian tidak musiman dari model, (P,D,Q) bagian musiman
dari model dan s merupakan jumlah periode per musim.
Penerapan metode ARIMA adalah dengan menggunakan
pendekatan metode Box-Jenkins, yaitu tahapan-tahapan yang
diperlukan dalam menentukan parameter ARIMA serta pengujiannya
sebelum akhirnya digunakan sebagai model prakiraan selama
beberapa waktu ke depan. Tahapan dalam pnegolahan diuraikan sebagai berikut:
- Tahap Identifikasi
Tahap identifikasi merupakan suatu tahapan yang digunakan
untuk mencari atau menentukan nilai p,d dan q dengan bantuan
autocorrelation function (ACF) atau fungsi autokorelasi dan partial
autocorrelation function (PACF) atau fungsi autokorelai parsial.
2. Tahap Estimasi
Tahap berikutnya setelah p dan q ditentukan adalah dengan
mengestimasi parameter AR dan MA yang ada pada model. Estimasi ini
bisa menggunakan teknik kuadrat terkecil sederhana maupun dengan
metode estimasi tidak linier. Pada tahap estimasi ini, teknik perhitungan
secara matematis relatif kompleks, sehingga pada umumnya para peneliti
menggunakan bantuan software yang menyediakan fasilitas
perhitungannya seperti Minitab, SPSS dan EViews .
3. Tahap Tes Diagnostik
Model yang telah melewati uji signifikasi parameter dalam tahapn
estimasi, kemudian akan dilakukan uji diagnostik untuk meyakinkan
apakah spesifikasi modelnya telah benar. Jika residualnya ternyata white
noise , maka modelnya sudah baik. Bila residualnya tidak white noise
maka modelnya dapat dikatakan tidak tepat dan perlu dicari spesifikasi
yang lebih baik. Untuk melakukan uji diagnostik, tahapannya adalah:
a. Estimasi model ARIMA (p,d,q)
b. Hitung residual dari model tersebut
c. Hitung ACF dan PACF dari residual
d. Uji apakah ACF dan PACF signifikan. Bila ACF dan PACF tidak
signifikan, ini merupakan indikasi bahwa residual merupakam white
noise yang artinya model telah cocok.
4. Tahap Prakiraan
Tahap prakiraan ini dilakukan setelah modelnya lolos tes
diagnostik. Prakiraan ini sesungguhnya merupakan penjabaran dari
persamaan berdasarkan koefisien-koefisien yang didapat, sehingga kita
dapat menentukan kondisi di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment