Thursday, March 19, 2020
Perencanaan Brand experience (skripsi dan tesis)
Untuk menciptakan dan menyampaikan brand-based experience kepada
konsumen, pemasar atau perusahaan perlu mengetahui apa itu perencanaan dari pengalaman itu sendiri, seperti bagaimana berinteraksi dengan pelanggan, dan perlu adanya tindakan nyata untuk melakukan interaksi kepada pelanggan, untuk menciptakan pengalaman. Proses dari brandslation, atau pengartian sebuah merek, membantu perusahaan untuk menciptakan brand proposition dengan cara yang membantu menciptakan pengalaman merek. Pada akhirnya perencanaan ini akan menciptakan interaksi dari organisasi untuk menciptakan pengalaman merek itu sendiri.
Di bawah ini adalah struktur yang disarankan Filho (2014) dalam menyusun
cara-cara melakukan strategi brand experience dan bagaimana hasil dari
brandslation seharusnya.
1. Hubungan merupakan metaphor brand experience proposition, merupakan
inti dari brand experience itu sendiri. Hal tersebut menggambarkan
bagaimana karakter merek dan bagaimana konsumen berinteraksi satu sama
lain. Contoh bagaimana berinteraksi dengan mereka, dan bagaimana sikap
mereka, dapat membantu menjelaskan tentang bagaimana persepsi dari
merek yang diinginkan perusahaan, diposisikan di benak konsumen.
Pengalaman dari pelayanan dapat di jadikan cara untuk menetapkan tujuan,
dalam menjalin hubungan jangka pendek dengan konsumen.
2. Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang penting dalam melakukan
pelayanan dan dalam membantu proses brandslation untuk menciptakan
karakter dari merek itu sendiri. Dalam menciptakan pengalaman,
diperlukan sumber daya manusia yang dapat menciptakan interaksi dan
menjalin hubungan antara merek atau perusahaan dengan konsumen.
Manusia sebagai inti dalam menciptakan hubungan dengan pelanggan,
membantu perusahaan dala mewujudkan karakter dari merek yang ingin
dibangun didalam benak konsumen perusahaan.
3. Mengatur nilai dan sikap dari personil atau karyawan dalam
mengkomunikasian strategi dari brand experience, malalui titik – titik
interaksi yang ada, seperti di dalam customer service, hal ini bertujuan
untuk memudahkan dalam mengkomunikasikan brand experience yang
ingin dibangun oleh perusahaan.
4. Menciptakan dasar atau asas yang dapat menjelaskan konsistensi dari sikap
dan nilai dalam mengkomunikasian brand experience melalui titik –titik
interaksi yang ada. hal ini berdasarkan analisis dari bagaimana merek itu di
dipersepsikan dan siapa yang ingin menjadi target sasaran, dan dapat
menciptakan hubungan antara brand image dengan brand identity.
5. service moments merupakan contoh bagaimana konsumen merasakan
pengalaman dari brand experience melalui beberapa titik pelayanan yang
telah ditentukan sebelumnya
Dalam menciptakan pengalaman merek, dibutuhkan perubahan semantik,
merubah Sesuatu makna menjadi sebuah elemen dari desain sebuah produk
Proses tersebut merupakan tahapan awal dari proses New Service Development (NSD) ketika konsep dari suatu pelayanan di definisikan, dan ketika perencanaan dari sistem pelayanan dan proses dari pelayanan di desain. Proses perubahan semiotika ini memberikan pemahaman bahwa merek dapat diartikan dan dianalogikan dalam karakteristik dari desain produk atau jasa, yang nantinya akan berinteraksi dengan pelanggan yang akan menghasilkan brand image. Dalam pengertian lain, perencanaan merek harus diartikan kedalam sesuatu yang dapat dirasakan oleh konsumen melalui sebuah interaksi pelayanan, jadi ketika konsumen berinteraksi dengan orang yang melakukan pelayanan, mereka dapat merasakan kehadiran dari sebuah merek (Filho : 2014).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment