Pada dasarnya kontrak psikologis transaksional berkaitan dengan kewajiban
timbal balik yang bersifat ekonomis seperti, kemauan untuk bekerja lembur dan
memberikan kinerja yang tinggi sebagai ganti imbalan ekonomis tetapi tanpa ada atau
hanya ada sedikit keterikatan ataupun kesetian terhadap perusahaan. Rousseau (1990)
berpendapat bahwa karyawan dengan kontrak psikologis transaksional dicirikan
memiliki tingkat upah yang tinggi dan tidak memiliki komitmen jangka panjang.
Kontrak psikologis transaksional memiliki sifat berjangka pendek (short
term), yaitu karyawan tidak memiliki kewajiban untuk terus bekerja di perusahaan
dan berkomitmen untuk bekerja hingga batas waktu tertentu. Perusahaan menawarkan
hubungan kerja berjangka waktu tertentu dan tidak berkewajiban untuk menjamin
karir karyawan kedepannya. Selanjutnya kontrak psikologis transaksional memiliki
jenis pekerjaan yang sempit (narrow), yaitu karyawan diwajibkan untuk melakukan
hanya serangkaian pekerjaan yang diperhitungkan dalam imbal jasa. Perusahaan
membatasi keterlibatan karyawan dalam perusahaan dan memberikan sedikit
kesempatan dalam pelatihan dan pengembangan diri karyawan.
No comments:
Post a Comment