Friday, October 20, 2023

Teori Dasar Spiritualitas

 


Spiritualitas kerja (Workplace Spirituality) telah di
konseptualisasikan sebagai pemahaman yang
menawarkan wawasan baru tentang bagaimana individu
mengalami tingkat motivasi kerja dan keterikatan
intrinsik yang lebih dalam. Pemahaman seorang tentang
makna sebuah pekerjaan menjadi penting untuk terus
digali sebagai dasar motivasi agar setiap karyawan
memiliki motivasi yang tidak hanya sekedar
menganggap sebuah pekerjaan adalah rutinitas, lebih
dari itu pekerjaan bisa menjadi hal yang menggairahkan
karena memiliki arti yang lebih dalam dan bermakna.
Secara umum spiritualitas kerja adalah pemahaman yang
lebih mendalam tentang makna pekerjaannya oleh
seorang individu dengan segala nilai yang ada didalam
diiri individu tersebut, mendapatkan tujuan dalam
pekerjaannya, dan memiliki perasaan terhubung dengan
individu lain dan organisasi dimana individu tersebut
bernaung dan bekerja (Ashmos dan Duchon 2000).
Spiritualitas telah dikaitkan dengan peningkatan
motivasi karyawan (Krishnakumar dan Neck 2002),
komitmen karyawan (Pfeffer dan Vega 1999, Milliman et
al. 2003). Secara lebih mendalam, penelitian Milliman et
al. (2003) menjadi yang pertama mengembangkan set
hipotesis mengenai spiritualitas kerja dan 5 variabel
sikap kerja (komitmen organisasional, kinginan keluar
kerja, kepuasan kerja intrinsik, keterlibatan kerja, dan
self-esteem. penelitian ini dilakukan terhadap karyawan
magang sebuah perusahaan, dan dalam penelitiannya
menemukan bahwa 3 komponen spiritualitas kerja
(pekerjaan yang bermakna, rasa terhubung dengan
organisasi atau komunitas dan penegakan nilai dalam
diri) berkontribusi dan mempengaruhi komponen pada
konstruk perilaku kerja individu. Dari penelitian
tersebut, ditemukan bahwa dimensi pekerjaan yang
bermakna dan rasa terhubung dengan komunitas pada
konstruk spiritualitas kerja mempengaruhi komitmen
individu pada o rganisasi dimana individu tersebut
berada, memperkecil intensi keinginan individu untuk
meninggalkan organisasi atau pekerjaan, memunculkan
kepuasan intrinsik didalam melakukan tugas kerjanya,
memunculkan keterlibatan pekerjaan (Job Involvement)
yang lebih terhadap tugas dan pekerjaan dan
meningkatkan Self-esteem dalam diri seorang individu
tersebut. Dan peningkatan sikap kerja ini pada akhirnya
meningkatkan kinerja karyawan

No comments:

Post a Comment