Sunday, June 30, 2024

Bauran Promosi

 


Menutut (Tjiptono, Pemasaran Jasa, 2014) Meskipun secara umum
bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-
bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.
Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi
(promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah :
1) Personal selling,
2) Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas,
3) Promosi penjualan,
4) Public relations (hubungan masyarakat)
5) Direct marketing
Adapun penjelasan mengenai bauran promosi sebagai berikut, yaitu :
1) Personal selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.
2) Mass selling, merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai dalam satu waktu.
3) Promosi penuajualan, adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau
mengingatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
4) Public relations (hubungan masyarakat), merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut.
5) Direct marketing, adalah sistem pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau tranksaksi di
sembarang lokasi

Tujuan Promosi

 


Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk
mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif
kepada target audience (pelanggan-calon pelanggan) untuk mendorong
terciptanya tranksaksi – pertukaran antara perusahaan dan audience.
Kegiatan promosi dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan berikut :
(Cravens, 2013)
1) Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau brand.
2) Meningkatkan preferensi brand pada target pasar.
3) Meningkatkan penjualan dan market share
4) Mendorong pembelian ulang merek yang sama.
5) Memperkenalkan produk baru.
6) Menarik pelanggan baru

Definisi Promosi

 


Menurut (Hasan, 2014) Promosi merupakan proses
mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang
sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk. Lalu juga ditinjau dalam pendapat (Shinta, 2011) Pada hakikatnya
promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bisa menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan

Indikator Kualitas Produk

 


Menurut (Tjiptono, strategi pemasaran, 2011) ada 5 indikator
kualitas produk, yaitu : (1) Kinerja (perfomance), (2) Keistimewaan
tambahan (features), (3) Keandalan (reliability), (4) kesesuain dengan
spesifikasi (conformance to specifications), (5) Estetika (asthethic).
Adapun penjelasan mengenai indikator kualitas produk sebagai
berikut:
1) Kinerja (perfomance)
Karakteristik operasi pokok dari produk inti seperti kecepatan,
kemudahan, kenyamanan, dan sebagainya.
2) Keistimewaan tambahan (features)
Karakteristik sekunder atau pelengkap seperti kelengkapan interior
dan eksterior.
3) Keandalan (reliability)
Kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai
seperti mobil tidak sering rewel/rusak.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specificatons)
Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standart-
standart yang telah ditetapkan sebelumnya seperti standar
keamanan dan emisi terpenuhi.
5) Estetika (asthethic)
Daya tarik suatu produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk
fisik mobil yang menarik atau desain, warna, dan sebagainya

Dimensi Kualitas Produk

 Menurut (Firmansyah, 2019) apabila perusahaan ingin

mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan
harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen
untuk membedakan produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dengan
produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari : (1)
Perfomance (kinerja), (2) Durability (daya tahan), (3) Conformance to
specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), (4) Features (fitur),(5)
Reliability (reliabilitas), (6) Aesthetics (estetika), (7) Perceived quality
(kesan kualitas).
Adapun penjelasan dari dimensi kualitas produk tersebut, yaitu :
1) Perfomance (kinerja)
Kinerja berhubungan dengan operasi dasar pada suatu produk, seperti
pelanggan yang mempertimbangkan produk tersebut untuk dibelinya.
2) Durability (daya tahan)
Daya tahan merupakan sebuah umur produk atau berapa lama produk
tersebut dapat digunakan. Semakin besar frekuensi pemakaian atas
suatu produk maka akan semakin besar pula daya produk tersebut.
3) Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
Kesesuaian merupakan sejauh mana spesifikasi tertentu dari
konsumen atau dengan kata lain tidak ditemukan cacat pada suatu
produk tersebut.
4) Features (fitur)
Fitur merupakan karakteristik sebuah produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk untuk menambah ketertarikan
konsumen atas produk tersebut.
5) Reliability (reliabilitas)
Reliabilitas atau keandalan merupakan produk yang bersangkutan
akan bekerja dengan baik dan memuaskan ataupun tidak dalam waktu
periode tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan
pada suatu produk maka berarti produk tersebut dapat diandalkan.
6) Aesthetics (estetika)
Estetika berkaitan dengan bagaimana tampilan produk yang
bersangkutan.
7) Perceived quality (kesan kualitas)
Merupakan suatu perasaan yang dimiliki oleh seorang konsumen
mengenai keadaan suatu produk apakah berkualitas atau tidak

Definisi Kualitas Produk

 


Menurut (Amstrong, 2012)menyatakan bahwa kualitas produk
merupakan salah satu sarana positioning utama untuk pemasar yang
memiliki dampak langsung pada kinerja produk. Menurut (Kotler, 2012)
menyatakan bahwa the ability of a product to perform its functions, it
includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of
operation and repair, and other valued attributes.
Dengan arti sebagai berikut, kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoprasian dan reparasi produk juga
atribut produk lainnya

Klasifikasi Produk

 


Menurut (Amstrong, 2012) produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok yaitu : (1) berdasarkan wujudnya, (2) berdasarkan
aspek daya tahannya, (3) berdasarkan tujuan konsumsi. Adapun penjelasan
mengenai klasifikasi produk diatas, yaitu:
1) Berdasarkan wujudnya, dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok
utama, yaitu : Pertama, barang merupakan suatu produk yang
berwujud fisik, yang dapat dilihat, disentuh, dipegang, dirasa,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Kedua, jasa merupakan
aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual yang
dapat dikonsumsi oleh pihak lain. Seperti halnya salon, bengkel, hotel
dan sebagainnya.
2) Berdasarkan aspek daya tahannya, dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu : Pertama, barang tidak tahan lama (nondurable goods)
merupakan suatu barang berwujud yang biasanya bisa habis di
konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian dengan kata lain
umur ekonomisnya dalam pemakaian normal kurang dari satutahun.
Kedua, barang tahan lama (durabel goods) merupakan barang berwujud
yang biasanya bisa bertahan lama dengan kata lain umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih.
3) Berdasarkan tujuan konsumsi, dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu : Pertama, barang konsumsi (consumer’s goods) merupakan
suatu produk yang langsung dapat di konsumsi tanpa melalui
pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk
tersebut. Kedua, barang industri (industrial’s goods) merupakan jenis
produk yang memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan
suatu manfaat tertentu, yang biasanya hasil dari pemrosesan tersebut
dijual belikan kembali