Wednesday, July 3, 2024

Rasio Pasar

 


Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang
investor.
Ada beberapa jenis rasio pasar antara lain :
1) Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor
bersedia membayar dari laba yang dilaporkan. Rasio ini
digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan profit di masa depan.
2) Price to book value (PBV), yaitu perbandingan antara harga
saham dengan nilai buku sahamnya (Brigham dan Gapenski,
2006 dalam Hermuningsih, 2013).
3) Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Rasio ini
digunakan untuk melihat berapa bagian dari pendapatan yang
akan dibayarkan kepada investor sebagai dividen.

Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

 


Rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam
menggunakan kepemilikan sumber daya.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
1) Total Assets Turn Over yaitu rasio yang mengukur tingkat
perputaran total aktiva terhadap penjualan.
2) Working Capital Turn Over yaitu rasio yang mengukur tingkat
perputaran modal kerja bersih (hutang Lancar dan-aktiva
Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode (siklus kas)
dari perusahaan.
3) Fixed Assets Turn Over yaitu rasio yang mengukur
perbandingan antara kepemilikan aktiva tetap terhadap
penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi
kemampuan perusahaan dalam pemanfaatan aktiva tetap yang
dimiliki untuk meningkatkan pendapatan secara efisien.
4) Inventory Turn Over yaitu rasio yang mengukur efisiensi dalam
mengelola perputaran persediaan perusahaan terhadap
penjualan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan persahaan
dapat mengelola persediaan dengan baik dan efisien.
5) Average Collection Period Ratio yaitu rasio yang
mengukur lama waktu yang dibutuhkan dalam menerima
seluruh tagihan dari konsumen oleh perusahaan.
6) Receivable Turn Over yaitu rasio yang mengukur tingkat
perputaran piutang dengan cara pembagian antara nilai
penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio
ini menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
akan semakin baik

Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

 


Rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan
mempunyai kemampuan finansial untuk memenuhi semua
kewajiban jangka panjangnya.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
1) Debt to Assets Ratio (DAR) yaitu rasio yang mengukur seberapa
besar perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin
hutangnya dengan aktiva yang dimiliki.
2) Debt to Equity Ratio (DER) yaitu rasio yang mengukur seberapa
besar perusahaan menggunakan pendanaan dari hutang
dibandingkan dengan equitasnya.

Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

 asio yang menghitung kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang berhubungan dengan nilai penjualan, aktiva,
dan equitas.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :
1) Profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung
sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan tertentu.
2) Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
equitas.
3) Rate of return on Asset (ROA), rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset
tertentu.
Menurut Saidi (2004) dalam Dewi dan Ary (2014),
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan. Tujuan investor menanamkan modal pada perusahaan
adalah untuk mendapatkan pengembalian (return) atas modal yang
mereka berikan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang
dihasilkan perusahaan maka semakin tinggi tingkat return yang
diharapkan investor, sehingga meningkatkan akan nilai perusahaan.
Apabila profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan,
maka investor akan memberikan respon positif yang akan
menyebabkan peningkatan permintaan akan saham sehingga akan
meningkatkan harga saham yang pada akhirnya akan meningkatkan
nilai perusahaan.

Rasio Likuiditas

 


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dengan pendanaan dalam jangka pendek.
Rasio likuiditas adalah sebagai berikut ini :
1) Current Ratio yaitu rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengunakan aktiva lancar untuk membayar
kewajiban finansial jangka pendek.
2) Cash Ratio yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga
atau efek jangka pendek untuk membayar kewajiban finansial
jangka pendek.
3) Quick Ratio yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam penggunaan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid
Assets) untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek

Kinerja keuangan

 


Kinerja keuangan dapat dikatakan sebagai suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan rasio analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
tertentu. Analisis kinerja keuangan adalah suatu analisis rasio keuangan
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan kegiatan keuangan secara baik dan benar. Hal ini sangat
penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam melalukan
kegiatan operasioanl perusahaan (Fahmi, 2011 dalam Hamidi, dkk,
2015)

Agency theory

 


Teori ini erat kaitannya dengan konflik antara pemegang
saham dengan manajer adalah konsep free cash flow (Jensen, 1985
dalam Hanafi, 2013). free cash flow dalam konteks ini adalah aliran
kas tersisa sesudah semua usulan investasi dengan NPV positif
didanai, pemegang saham ingin free cash flow dibagikan ke pemegang
saham sebagai deviden, tetapi dilain pihak manajer ingin menahan
sumber dana tersebut. Utang bisa dianggap sebagai cara untuk
mengurangi konflik keagenan tersebut dengan cara menggunakan free
cash flow untuk membayar bunga hutang