Sunday, July 7, 2024

Pengertian Kinerja Karyawan

 


Kinerja merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalankan
tugas organisasi di instansi pemerintah maupun swasta. Setiap instansi atau
organisasi perlu meningkatkan kinerja karyawannya, karena kinerja karyawan
memegang peranan penting dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian berbagai strategi di perusahaan dalam rangka mencapai visi, misi
dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan kinerja. Namun, hal tersebut tidaklah
mudah, karena banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang.
Karyawan dapat bekerja dengan baik ketika mereka mempunyai kinerja
yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja ialah salah
satu faktor penentu keberhasilan suatu instansi atau organisasi dalam mencapai
tujuannya. Karena itu, kinerja karyawan dapat mempengaruhi efektivitas kinerja
perusahaan secara keseluruhan (Nabawi, 2019). Kinerja merupakan hasil kerja
yang dapat dijangkau oleh individu atau sekelompok orang pada suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing – masing,
dalam usaha mencapai tujuan organisasi tersebut secara sah, tidak melanggar
hukum, dan selaras dengan moral dan etika (Sutrisno, 2015: 170)

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

 


Dalam bukunya (Ansory, 2018) mengatakan tujuan umum MSDM ialah
untuk mengoptimalkan utilitas (yaitu produktivitas) dari semua karyawan dalam
organisasi. Produktivitas didefinisikan sebagai output perusahaan (barang dan
jasa) terhadap inputnya (karyawan, modal, bahan – bahan, dan energi).
Sementara itu, tujuan khusus departemen SDM ialah membantu manajer lini
atau manajer fungsional lainnya agar dapat mengelola karyawan dengan lebih
efektif. Ada empat tujuan – tujuan inti MSDM, yaitu:
a. Tujuan Organisasional
Hal ini bertujuan untuk mengenali keberadaan MSDM untuk mencapai
efektivitas organisasi. Departemen SDM membantu manajer dalam menangani
masalah Sumber Daya Manusia.
b. Tujuan Fungsional
Bertujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen Sumber Daya
Manusia pada tingkat yang memenuhi kebutuhan organisasi.
c. Tujuan Sosial
Berusaha untuk secara etis dan sosial menanggapi kebutuhan dan
kekhawatiran masyarakat dengan mengambil tindakan yang bertujuan untuk
meminimalkan konsekuensi negatif bagi organisasi.
d. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan mencapai tujuan mereka,
setidaknya tujuan yang dapat meningkatkan kontribusi pribadi kepada
organisasi. Jika tujuan pribadi tidak diperhitungkan, produktivitas, dan kepuasan
karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan perusahaan

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

 


Faktor manusia sangat penting bagi organisasi (Wiludjeng, 2007: 123).
Tenaga kerja perlu dikelola dengan baik agar mencapai tujuan organisasi. Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia dibagi menjadi fungsi manajerial dan fungsi
operasional (Zainal, 2014: 13).
a. Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial pada Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi
(Hasibuan, 2012):
(1) Perencanaan
Adalah rencana tenaga kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien
dengan kebutuhan perusahaan untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
(2) Pengorganisasian
Merupakan kegiatan untuk seluruh karyawan dengan mengorganisasi
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam bagan organisasi.
(3) Pengarahan
Merupakan kegiatan mengarahkan seluruh karyawan agar ingin bekerja
sama secara efektif dan efisien untuk membantu mencapai tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
(4) Pengendalian
Adalah kegiatan untuk mengendalikan karyawan agar dapat mematuhi
peraturan yang ada di perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
b. Fungsi Operasional
Fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi
(Hasibuan, 2012):
1) Pengadaan
Untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan perusahaan, maka
diperlukan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi.
2) Pengembangan
Adalah proses untuk meningkatkan keterampilan teknis dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus memenuhi kebutuhan pekerjaan saat ini dan masa depan.
3) Kompensasi
Adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung yang diberikan
dalam bentuk uang atau barang kepada karyawan yang diberikan kepada
perusahaan.
4) Pengintegrasian
Adalah menggabungkan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan
karyawan untuk menciptakan kerjasama yang harmonis dan saling
menguntungkan.
5) Pemeliharaan
Adalah kegiatan untuk meningkatkan loyalitas karyawan, kondisi mental,
fisik agar para karyawan tetap bersedia bekerja sama dengan perusahaan hingga
pensiun.
6) Kedisiplinan
Kedisiplinan fungsi manajemen SDM yang terpenting, tanpa disiplin
yang baik maka sulit terwujudnya tujuan yang maksimal.
7) Pemberhentian
Merupakan putusnya hubungan kerja antara individu dan perusahaan.
Pemberhetian kerja ini disebabkan karena keinginan karyawan, keinginan
perusahaan, berakhirnya kontrak pekerjaan, pensiun, dan alasan lainnya

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

 


Sumber Daya Manusia merupakan individu yang bekerja sebagai
penggerak disuatu organisasi, baik kelembagaan maupun perusahaan, dan
bertindak sebagai aset yang perlu dilatih dan dikembangkan. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah ilmu atau metode tentang bagaimana mengelola
hubungan dan peran sumber daya (tenaga kerja) individu secara efektif dan
efisien serta digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan (goal) dengan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pada era globalisasi, pengelolaan SDM
bukanlah hal yang mudah, karena untuk mendukung terselenggaranya proses
pengelolaan SDM yang berkualitas, berbagai infrastruktur harus disiapkan,
sehingga peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi begitu
besar, bahkan sebagai pusat penyedia dan pengelola Sumber Daya Manusia bagi
departemen lain.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses yang terdiri dari
proses penilaian kebutuhan SDM, merekrut para ahli untuk memenuhi
kebutuhan itu dan mengoptimalkan pemanfaatan SDM dengan insentif dan tugas
yang tepat, oleh karena itu harus selaras dengan kebutuhan dan tujuan organisasi
(Widodo, 2015).
Pada buku (Hasibuan, 2007) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
sebagai ilmu dan seni yang mengelola hubungan dan peran karyawan agar secara
efektif dan efisien membantu mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Maka, kelangsungan perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan
(Sengkey et al., 2017). Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan baik maka diperlukan karyawan yang berkualitas

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

 


Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Diah Indriani Suwondo dan
Eddy Madiono Sutanto (2015) didapatkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Frida
Nodia (2015) disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara kedisiplinan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian tersebut juga
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yanti, Andi Tri
Haryono dan Maria Maghdalena Minarsih (2014) yang menyatakan bahwa
disiplin kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

 


Menurut hasil penelitian Sigit Santoso (2015) didapatkan bahwa variabel
kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka
kinerja karyawan tersebut akan semakin meningkat. Sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Frida Nodia (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang positif antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini
juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mega Arum Yuanda (2013)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
meningkatnya kepuasan kerja karyawan mengakibatkan semakin meningkat pula
kinerja karyawan

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

 


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diah Indriani Suwondo dan Eddy
Madiono Sutanto (2015) bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Frida Nodia (2015)
yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kondisi fisik lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian tersebut juga mendukung hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yanti, Andi Tri Haryono dan Maria
Maghdalena Minarsih (2014) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja dan
disiplin kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan