Monday, July 8, 2024

Indikator Motivasi

 


Menurut Hasibuan (2017) indikador motivasi adalah sebagai berikut;

  1. Kebutuhan akan berprestasi, yaitu suatu keinginan untuk
    mengatasi/mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan
    pertumbuhan.
  2. Kebutuhan akan afiliasi, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan
    dengan orang lain.
  3. Kebutuhan akan kompetensi, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan
    yang bermutu.
  4. Kebutuhan akan kekuasaan, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan
    suatu keadaan. Dalam hal ini ada kecenderungan untuk mengambil resiko
    dan menghancurkan rintangan yang terjadi

Tujuan Motivasi

 


Menurut Kadarisman (2012) pada hakikatnya tujuan pemberian motivasi
kerja kepada karyawan adalah untuk:
a. Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan
b. Meningkatkan gairah dan semangat kerja
c. Meningkatkan prestasi kerja
d. Meningkatkan rasa tanggung jawab
e. Meningkatkan produktivatas dan efisien
f. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan

Jenis-Jenis Motivasi

 


Motivasi kerja terbagi 2 yaitu, motivasi positif dan motivasi negatif yang
dapat dijelaskan menurut Hasibuan (2013) yaitu:
1) Motivasi Positif
Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah (reward)
kepada mereka yang berpretasi baik. Dengan motivasi positif ini
semangat kerja bawahan akan meningkat, karena pada umumnya manusia
senang menerima yang baik.
2) Motivasi Negatif
Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada
mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasinya rendah). Dengan
motivasi negatif ini samangat kerja bawahan dalam jangka pendek akan
meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi dalam waktu jangka
panjang akan berakibat kurang baik

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

 


Menurut Kadarisman (2012) motivasi merupakan proses batin atau proses
psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
1) Faktor Internal
a) Kematangan pribadi
b) Tingkat pendidikan.
c) Keinginan dan harapan pribadi.
d) Kebutuhan.
e) Kelelahan dan kebosanan.
2) Faktor Eksternal
a) Jenis dan sifat pekerja.
b) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung.
c) Organisasi tempat bekerja.
d) Situasi lingkungan.
e) System imbalan

Pengertian Motivasi

 


Menurut Hasibuan (2016) motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan medukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil optimal.
Motivasi berkaitan dengan dorongan yang ada pada diri pegawai baik
internal maupun eksternal untuk meningkatkan potensi di dalam diri agar
mencapai kinerja yang terbaik untuk perusahaan. Menurut Sutrisno (2011)
motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Sedangkan menurut widodo (2015) motivasi adalah kekuatan yang ada
dalam seseorang, yang mendorong perilakunya untuk melakukan tindakan.
Besarnya intensitas kekuatan dari dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu tugas atau mencapai sasaran memperlihatkan sejauh mana tingkat
motivasinya.
Menurut Darmawan (2013) motivasi adalah keadaan jiwa yang
mendorong, mengaktifkan atau menggerakan seseorang yang kelak
mengarahkan serta menyalurkan perilaku, sikap dan tindakan yang selalu
dikaikan dengan pencapaian tujuan, baik tujuan pribadi masing-masing
pegawai.

Indikator Lingkungan Kerja

 


Menurut Nitisemito (2014), menyatakan bawah indikator lingkungan kerja
adalah sebagai berikut:
1) Fasilitas
Terdapat fasilitas yang memadai sehingga mampu mendukung sarana dan
prasarana dari kinerja para pegawai.
2) Pencahayaan
Diupayakan dalam sebuah lingkungan kerja memiliki pencahayaan.
3) Suhu udara
Tujuan suhu udara adalah agar mampu mengontrol situasi suasana dalam
bekerja.
4) Tata ruang
Tata ruang adalah salah satu hal mendasarkan dalam mengupaya adanya
sebuah struktur ruangan yang memadai dalam beekerja.
5) Hubungan antara pegawai
Adanya sebuah korelasi hubungan antara satu pegawai dengan pegawai
lain agar mencapai tujuan kinerja bersama

Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

 


Sedarmayanti (2010) menyatakan bawah secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah “semua keadaan yang berbentuk fisik
terdapat disekitar tempat kerja dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung”. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi 2
kategori, yaitu:
a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan, seperti
pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya.
b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya;
temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
2) Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi dan yang
berkaitan dengan hubungan kerja.
a) Hubungan dengan atasan
b) Hubungan sesama rekan kerja
c) Hubungan dengan bawahan