Monday, July 8, 2024

Kinerja

 


Kinerja karyawan merupakan suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah
dicapai oleh seorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Andhini, 2017). Kinerja merupakan implementasi dari teori
keseimbangan, yang mengatakan bahwa seseorang akan menunjukkan prestasi yang optimal bila
ia mendapatkan manfaat dan terdapat rangsangan dalam pekerjaannya secara adil dan masuk akal
(Sinambela, 2017). Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan
sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui
seberapa jauh kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk
itu, diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama
untuk dijadikan sebagai acuan (Sinambela, 2017). Menurut Indrasari (2017) pengertian kinerja
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh organisasi atau
perusahaan dimana seseorang bekerja.
Untuk meningkatkan kinerja yang optimal, perlu ditetapkan standar yang jelas yang dapat
menjadi acuan bagi seluruh pegawai. Kinerja pegawai akan tercipta jika pegawai dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Untuk memperoleh kinerja yang baik, harus
diperhatikan tiga elemen pokok berikut ini :

  1. Deskripsi jabatan yang akan menguraikan tugas dan tanggung jawab suatu jabatan
    sehingga pejabat diposisi tersebut tahu secara pasti apa yang harus dilakukannya.
    Untuk meningkatkan kinerja seorang pegawai, tentu saja pegawai tersebut perlu tahu
    apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya.
  2. Bidang hasil dengan indikator kinerja haruslah jelas. Artinya, seorang pegawai
    harusnya mengetahui indikator-indikator keberhasilan tugas-tugasnya.
  3. Standar kinerja untuk menunjukkan berhasil atau tidaknya tugas yang dilaksanakannya

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

 


Menurut Widodo (2015) , motivasi adalah kekuatan yang ada dalam
seseorang, yang mendorong perilakunya untuk melakukan tindakan.
Menurut Mangkunegara (2013). Motif merupakan suatu dorongan
kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Motivasi adalah kondisi
yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja
keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Griffin (2013) Motivasi adalah serangkaian kekuatan yang
menyebabkan orang-orang berperilaku dengan cara tertentu. Tinggi
rendahnya motivasi seseorang akan menentukan besar kecilnya kinerja
seseorang. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha sekuat tenaga
untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Supaya karyawan
menjalankan tugasnya dengan baik, maka perusahaan akan memotivasi
karyawan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki
sikap kejujuran, pengabdian, tanggung jawab, disiplin serta wibawa
sehingga dapat memberikan kinerja yang baik.

Pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja karyawan

 


Menurut Robbins (2010) dukungan organisasi adalah dimana
organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah agar
organisasi menyesuaikan diri. Dukungan Organisasi adalah sejauh mana
organisasi memberikan dukungan kepada karyawannya dan sejauh mana
kesiapan organisasi dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan
(Eisenberger 1986).
Dengan mendapatkan dukungan tersebut kinerja karyawan akan
terpacu untuk lebih baik. Selain itu dukungan juga memunculkan semangat
tim para pekerja sehingga mereka dapat saling mempercayai dan saling
membantu satu sama lain

Indikator Motivasi Kerja

 


Dikembangakan oleh David McClelland dalam Arif Arwanto (2013)
Ada tiga kebutuhan :
a) Kebutuhan akan pencapaian adalah dorongan untuk berprestasi,
untuk pencapaian yang berhubungan dengan serangkaian standar.
b) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dengan cara yang tidak akan dilakukan
tanpa dirinya.
c) Kebutuhan akan afiliasi adalah keinginan untuk hubungan yang
penuh persahabatan dan interpersonal yang dekat.

Teknik Motivasi Kerja Pegawai

 


Berikut teknik motivasi kerja pegawai menurut Mangkunegara
(2013), adalah sebagai berikut:
1) Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai
Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang
mendasari perilaku kerja.kita tidak mungkin dapat memotivasi
kerja pegawai tanpa memperhatikan apa yang dibutuhkannya.
2) Teknik Komunikasi Persuasive
Merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang
dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstralogis

Solusi-solusi dalam Mengatasi Masalah di Bidang Motivasi

 


Berikut solusi-solusi dalam mengatasi masalah di bidang motivasi
menurut dalam Fahmi (2014) adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan menciptakan suasana yang mendukung ke arah
pembentukan situasi dan kondisi kerja yang nyaman, saling
menghargai, dan menempatkan rasa simpati pada mereka-mereka
yang menjalankan pekerjaan secara baik.
2) Seorang pimpinan yang bijaksana menghindari bahasa-bahasa dan
perintah yang bersifat untuk menimbulkan konflik.
3) Para pimpinan dan karyawan selalu menempatkan berfikir secara
positif. Jika pimpinan atau karyawan memiliki prestasi, maka
sebaiknya berikan ucapan atau juga hadiah karena itu akan
membangkitkan semangat dan menempatkan dirinya sebagai orang
yang dihargai atas kerja keras yang telah dilakukan

Bentuk-Bentuk Motivasi

 


Berikut bentuk-bentuk motivasi menurut Fahmi (2014) adalah
sebagai berikut:
1) Motivasi Ekstrinsik (dari luar)
Motivasi Ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang, kemudian
selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun dan
menumbuhkan semangat motivasi pada diri orang tersebut untuk
mengubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini kearah yang
lebih baik.
2) Motivasi Intrinsik (dari dalam diri sendiri seseorang/kelompok)
Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang muncul dan tumbuh serta
berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian
mempengaruhi dia dalam melakukan sesuatu serta bernilai dan
berarti