Thursday, July 11, 2024

Indikator Impulsif Buying

 


Menurut Anggraini & Anisa (2020) indikator yang akan diukur dari
variabel impulsif buying sebagai berikut :

  1. Spontanitas
  2. Kekuatan, kompulasi, dan intensitas
  3. ketidakpedulian akan akibat
  4. Dorongan secara tiba-tiba

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Impulsif Buying

 


Menurut Afif & Purwanto, (2020) beberapa faktor yang
mempengaruhi impulsif buying yaitu :

  1. Faktor motivasi belanja hedonis yang berkaitan dengan
    emosional konsumen dalam berbelanja, seperti kesenangan, dan
    kepuasan yang timbul dalam diri konsumen saat berbelanja.
  2. Faktor promosi penjualan dari produsen yang merangsang para
    konsumen untuk berfikir harus membeli, seperti adanya diskon
    besar-besaran yang diberikan, dan promo-promo menarik lainnya
    yang membuat perasaan konsumen harus membeli saat itu juga.
  3. Faktor gaya hidup berbelanja yang direfleksikan dalam
    kebiasaan- kebiasaan hidup dimana konsumen menggunakan
    uang dan waktu luangnya untuk berbelanja meski barang di beli
    tidak begitu memiliki maanfaat baginya

Kegiatan-kegiatan Promosi ( Bauran promosi )

 


Dalam melakukan promosiagar dapat berjalan efektif perlu adanya bauran promosi,
yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan
promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.
Terdapat lima jenis bauran atau kegiatan promosi antara lain:
1.Periklanan (advertising )

  1. Penjualan Tatap Muka (personal selling)
  2. Publisitas (publicity)
  3. Promosi Penjualan (sales promotion)
  4. Pemasaran Langsung (direc marketing)
    Menurut Rangkuti (2009) menyatakan sesuatu kegiatan tentu mempunyai
    tujuan.Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya
    untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang
    bertujuan sebagai berikut :
  5. Modifikasi tingkah laku
    Tujuan promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah lakudan pendapat individu
    tersebut,dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk dan penjual
    selalu berusaha menciptakan kesanbaik tentang dirinya atau mendorong pembelian
    barang-barang dan jasa perusahaan.
  6. Memberitahu
    Kegiatan promosi ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju
    tentang pemasaran perusahaan,mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas,
    syarat membeli, kegunaan, keistimewaan dan lain sebagainya.
  7. Membujuk
    Promosi seperti ini terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin
    memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan
    positif.Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama
    terhadap perilaku pembeli.
  8. Mengingatkan
    Promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan
    dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk.

Pengertian Promosi

 


Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam
meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus dapat dilakukan
sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik sehingga
promosi tersebut benar-benar dapat memberikan kontribusi yang tinggi. Memberikan Harga
diskon dapat ditawarkan sebagai pengurangan dalam hal persentase dari harga asli. Diskon
adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.
Menurut Philip Kotler (2009) Potongan harga adalah diskon langsung dari harga
untuk masing–masing produk yang dibeli selama kurun waktu yang telah disebutkan.
Menurut Mullins, Boyd, and Larreche(2005)menyatakan promosi penjualan (sales
promotion )adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, periklanan, dan
publisitas, yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas penyalur. Promosi
penjualan biasanya menawarkan insentif bagi konsumen dan penjual ulang untuk mendorong
permintaan jangka pendek terhadap produk.
Menurut Lupiyoadi (2013) “Promosi merupakan suatu variabel dalam bauran
pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk
jasa”. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan
konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian maupun pengguna dengan alat-alat promosi.

Fungsi-Fungsi Merchaindising

 ada empat fungsi merchandising, yaitu:

a. Pengadaan Barang (Merchandise Purchasing )
b. Kodifikasi Barang dan Sistem Informasi (Merchandising Condification and
Information System)
c. Penjualan barang (Merchandise Selling )
d. Proses penangganan barang ( Merchandise Handling Process)

Pengertian Merchaindising

 


Menurut Ma’ruf (2006) Merchaindising adalah bagian dari ritail mix dimana
perusahaan melakukan kegiatan pengadaan produk-produk yang sesuai dengan bisnis yang
dijalani toko untuk disediakan dalam jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai
sasaran toko atau perusahaan ritel,(Dalam Hani zufa).
Menurut kotler dan keller (2006:454) Bauran produk adalah kumpulan dari semua
produk dan unit produk yang ditawarkan penjualan tertentu kepada pembeli. Merchaindising
merupakan group produk yang sangat berhubungan satu
sama lain yang ditujuan untuk kegunaan akhir yang dijual kepada group konsumen yang
sama atau dengan kisaran harga yang hampir sama. Dengan Keberagaman dan variasi barang
dagangan merupakan daya tarik tersendiri bagi sebuah ritel. Namun demikian kemampuan
untuk mengelola pilihan terhadap keberagaman barang dagangan tersebut juga menjadi faktor
yang sangat penting bagi ritel.
Menurut sujana 2005 (dalam Hani zufa)tipe bisnis ritel berdasarkan
kategorimerchaindising, yaitu:
1.Specialty store
Menjual satu kategori barang contohnya apotik, toko perhiasan dan sebagainya.
2.Grocery store(toko serba ada)
Menjual sebagian besar kategori barang kebutuhan sehari-hari contohnya Carrefour, Hero,
Hypermar.
3.Department store
Sebagian besar barang yang dijual bukanlah kebutuhan pokok, melainkan fashion contohnya
Ramayana, Matahari, Sogo, Seibu.
4.Hyperstore
Menjual barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas. Konsepnya adalah one-stop
sopping seperti Carrefour yang ada diNegara asalnya Perancis, tetapi tidak dengan yang ada
di Indonesia

Hubungan antara Atmosfer Toko dengan Impulse buying

 


Atmosfer toko yang merupakan karakteristik pada lingkungan yang dikatakan suasana
toko. Dengan adanya suasanan toko yang nyaman saat konsumen berada dan masuk untuk
berbelanja, sebagai perusahaan harus menciptakan citra benak pada konsumen, seperti tata
letak yang rapi, pengharum ruangan, pendingin ruangan, musik, serta media informasi untuk
memudahkan konsumen dalam mencari barang hal ini dapat meningkatkan minat beli
konsumen secara kebetulan