Sunday, July 14, 2024

Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

 


Menurut Buchari Alma (2016:96) bahwa keputusan pembelian dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,
harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, process, sehingga akan
membentuk kepada keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

  1. Ekonomi Keuangan
    Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat
    dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan polanya)tabungan dan hartanya,
    kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
    menabung.
  2. Teknologi
    Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
    yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
  3. Politik
    Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
    kebijakan publik.
  4. Budaya
    Budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan
    perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan
    naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Dalam naluri manusia
    tentunya akan memutuskan membeli produk yang memiliki kualitas yang
    berarti faktor kualitas produk merupakan salah satu unsur dalam Faktor
    Kebudayaan
  5. Produk
    Kombinasi antara barang dan jasa dari perusahaan yabg dapat ditawarkan
    kepada pasar sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan terentu yang
    diharapkan untuk dapat diterima dengan baik oleh pasar.
  6. Price
    Jumlah uang atau kewajiban yangharusdibayarkan oleh konsumen untuk
    mendapatkan suatu produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Harga
    dapat menjadikan pertimbangan bagi konsumen untuk membeli suatu produk
    atau layanan.
  7. Place
    Meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk yang tersedia dan dapat
    dijangkau konsumen.
  8. Promotion
    Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
    manfaat produk, membujuk konsumen dengan berbagai cara agar konsumen
    tertarik untuk membelinya dan dapat loyal terhadap produk yang telah
    dipasarkan.
  9. Physical evidence
    Physical evidence atau bukti fisik merupakan suatu hal yang mempengaruhi
    kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang
    ditawarkan.
  10. People
    People adalah orang yang memainkan peranan dalam memberikan pelayanan,
    termasuk orang-orang yang berinteraksi langsung dengan pelanggan.
  11. Process
    Proses adalah metode, prosedur ataupun urutan kegiatan aktivitas yang saling
    terkait dalam rangka menyampaikan layanan atau jasa kepada pelanggannya.

Indikator Keputusan Pembelian

 


Kotler dan Keller (2016:188) mengemukakan keputusan pembelian
memiliki dimensi sebagai berikut :

  1. Pilihan Produk
    Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
    menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan
    harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli
    serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
  2. Pilihan Merek
    Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek nama yang akan dibeli
    setiap merk memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
    mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
  3. Pilihan Saluran Pembelian
    Konsumen mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan
    dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur
    bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persedian
    barang yang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan lain-
    lain.
  4. Pilihan Waktu Pembelian
    Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda
    misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu
    sekali dan lain sebagainya.
  5. Jumlah pembelian
    Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
    akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih
    dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
    sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda.

Keputusan Pembelian

 


Kotler dan Keller (2016:102) menjelaskan bahwa "Pada tahap evaluasi,
konsumen membentuk preferensi di antara merek dalam pilihan dan mungkin juga
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai." Menurut Kotler dan
Keller (2016:198) keputusan pembelian merupakan “in the evalution stage, the
consumer forms preferences among the brands in the choice and may also form an
intention to buy the most preferred brand”. Pernyataaan diatas dapat diartikan
bahwa dalam tahap evalusi konsumen membentuk preferensi merek dalam
pemilihan dan mungkin juga membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai.
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:129) “keputusan pembelian merupakan
proses keputusan dimana konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli salah
satu produk diantara berbagai macam alternatif pilihan”Keputusan pembelian
merupakan sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari
informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik
masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono, 2014:21)

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

 


Menurut Kotler dan Armstrong (2014:135) Memahami konsumen sasaran
dan tipe dari proses keputusan yang akan mereka lalui merupakan tugas penting
bagi seorang pemasar. Disamping itu, pemasar juga perlu mengenal pelaku-pelaku
lain yang mempengaruhi keputusan membeli, memahami tingkah pembeli pada
setiap tahap pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku mereka.
Jika pemasar tidak mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, maka akan
kesulitan bagi pemasar untuk mengetahui tingkah laku perilaku konsumen.
mengatakan bahwa: “perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”. Berikut faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen:

  1. Faktor budaya
    Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
    mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-
    lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan
    dalam pada tingkah laku konsumen. Faktor Kebudayaan, terdiri dari : Budaya, Sub
    budaya, Kelas sosial
    a) Budaya
    Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
    keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya.
    b) Sub-budaya
    Sub-budaya terdiri dari kebangsaan agama, kelompok, ras dan daerah geografis.
    Sub-budaya ini terbagi dari beberapa jenis yang dibagi untuk mempengaruhi
    perilaku konsumen untuk memudahkan perusahaan dalam melihat perilaku
    konsumen.
    c) Kelas sosial
    Stratifikasi kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang
    berbeda dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan
    kasta mereka.
  2. Faktor sosial
    Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
    permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai,
    minat, dan perilaku yang serupa. Faktor Sosial, terdiri dari : Kelompok, Keluarga,
    Peran dan status
    a) Kelompok referensi
    Seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap
    muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok
    merupakan pengaruh yang paling besar bagi setiap konsumen.
    b) Keluarga
    Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dan
    masyarakat dan ia telah menjadi objek penelitian yang luas.
    c) Peran dan status
    Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidup keluarga,
    klub dan organisasi.
  3. Faktor Pribadi
    Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
    berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatifkonsisten dan
    bertahan lama terhadap lingkungan Faktor Pribadi, terdiri dari : Usia dan tahap
    siklus hidup, Pekerjaan dan lingkungan, Gaya hidup, Kepribadian dan Konsep Diri.
    a) Usia dan tahap siklus hidup
    Setiap orang membeli barang-barang yang berbeda pada tingkat usia terntentu dan
    tingkat manusia terhadap pakaian, peralatan, yang juga berhubungan dengan
    manusia. Tentunya untuk setiap kebutuhan setiap orang berbeda-beda baik itu
    anak kecil, remaja, dan orang dewasa.
    b) Pekerjaan dan lingkungan
    Ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Seseorang
    direkrut perusahaaan akan mempunyai pola konsumsi yang berbeda dengan
    seorang yang berprofesi debagai dokter dan lain sebagainya.
    c) Gaya hidup
    Merupakan pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas
    minat dan opini. Gaya hidup merupakan kebiasaan seseorang atau keluarga yang
    sering dilakukan rutin.
    d) Kepribadian dan Konsep diri
    Kepribadian diartikan sebagai karakteristik psikologi seseorang yang berbeda
    dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan
    bertahan lama terhadap lingkungannya.
  4. Faktor Psikologis
    Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia
    tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa
    lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Faktor Psikologis, terdiri
    dari : Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan dan sikap.
    a) Motivasi
    Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk bertindak. Motivasi
    bisa muncul dari dalam maupun dari luar.
    b) Persepsi
    Persepsi merupakan proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
    mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan guna
    menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
    c) Pembelajaran
    Meliputi perubahan seseorang yang timbul berdasarkan pengalaman
    dipenengaruhi oleh lingkungan tertentu.
    d) Keyakinan dan sikap
    Keyakinanmerupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu
    hal. Keyakinan dapat berdasarkan pengetahuan dan kepercayaan.

Perilaku Konsumen

 


Kotler dan Keller (2016:179), perilaku konsumen yaitu sebagai studi
tentang bagaimana tindakan individu, organisasi, dan kelompok dalam membeli,
memilih dan menggunakan ide, produk maupun jasa dalam memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Konsep pendekatan perilaku konsumen mengajarkan
agar pemasar cenderung memiliki orientasi lebih kepada pelanggan dan bukan
hanya sekedar menjual apa yang diproduksi perusahaan. Perilaku konsumen
merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, konsumen
selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan dibeli. Mulai dari harga,
kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan
memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli
merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Fokus dari perilaku
konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan
sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Berikut
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2016:181) Perilaku konsumen menggambarkan
suatu proses yang berkesinambungan, dimulai dari ketika konsumen belum
melakukan pembelian, saat melakukan pembelian, dan setelah pembelian terjadi
sehingga hubungan antara satu tahap dengan tahapan lainnya menggambarkan
pendekatan proses pembuatan keputusan oleh konsumen. Assael (2014:31)
mengungkapkan bahwa ketika konsumen membuat suatu keputusan, maka mereka
juga akan melakukan evaluasi pasca pembelian berupa feedback yang dapat
dimanfaatkan para pemasar sebagai dasar penyusunan strategi pemasaran. Seluruh
aktivitas tersebut dipelajari oleh para pemasar untuk mengetahui alasan pelanggan
memilih salah satu merek diantara sejumlah alternatif merek serupa yang ada di
pasaran. Dengan demikian, informasi yang dikumpulkan tersebut akan membantu
manajemen dalam memformulasikan kembali strategi pemasaran yang lebih
mendekati kebutuhan pelanggannya (Schiffman dan Kanuk, 2014:6).

Manajemen Pemasaran

 


Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27) merupakan seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang umum, kemudian manajemen pemasaran mengatur semua
keinginan pemasaran. Karna hal ini lah manajemen pemasaran sangat penting bagi
perusahaan.
Manajemen pemasaran merupakan penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,
membangun memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran guna
mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang (Assauri, 2011:28)
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk
menciptakan pertukaraan sesuatu yang bernilai dengan kelompok sasaran
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Tjiptono, 2011:2).

Pemasaran

 


Marketing is a sociental process by which individuals and groups obtain what
they need and want through creating, offering, and freering, and freely exchanging
products and services of value with others. Pemasaran merupakan kegiatan
mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaiakan dan bertukar penawaran nilai bagi pelanggan, klien, mitra dan
masyarakat pada umumnya Kotler dan Keller (2016:27).
Menurut AMA (America Marketing Association) yang dikutip oleh Kotler
dan Keller (2016:27) marketing is the activity set of institution and processes for
creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that value for
customers, clients, partners, and society at large. Dari defenisi tersebut dapat
diartikan bahwa pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang
bernilai bagi pelanggan, klien, mitra dan masyarakat pada umumnya