Menurut (Rhoades & Eisenberger, 2002) persepsi dukungan
organisasi memiliki beberapa dampak yang meliputi:
1. Komitmen organisasi.
Atas dasar norma timbal balik, persepsi dukungan
organisasi akan menciptakan kewajiban untuk memperhatikan
kesejahteraan organisasi. Kewajiban tersebut akan
meningkatkan komitmen afektif karyawan terhadap organisasi.
(Rhoades & Eisenberger, 2002).
2. Efek terkait pekerjaan
Persepsi dukungan organisasi mempengaruhi reaksi afektif
karyawan terhadap pekerjaannya, termasuk kepuasan kerja
dan suasana hati yang positif. Kepuasan kerja mengacu pada
sikap keseluruhan karyawan terhadap pekerjaannya. Persepsi
dukungan organisasi berkontribusi terhadap kepuasan kerja
dengan meningkatkan harapan penghargaan atas kinerja, dan
memperlihatkan ketersediaan bantuan bila dibutuhkan.
Suasana hati positif berbeda dengan kepuasan kerja karena
melibatkan keadaan emosi seseorang tanpa objek tertentu.
Persepsi dukungan organisasi dapat berkontribusi terhadap
perasaan hati, kompetensi dan kelayakan karyawan sehingga
meningkatkan suasana hati yang positif (Rhoades &
Eisenberger, 2002).
3. Job Involvment (Keterlibatan Kerja)
Keterlibatan kerja mengarah pada identifikasi dan minat
pekerjaan tertentu yang seseorang lakukan. Kompetensi yang
dirasakan karyawan berhubungan dengan minat. Dengan
memaksimalkan kompetensi karyawan, persepsi dukungan
organisasi dapat meningkatkan minat karyawan dalam
pekerjaan mereka (Rhoades & Eisenberger, 2002).
4. Kinerja
Persepsi dukungan organisasi dapat meningkatkan standar
kinerja karyawan dengan tindakan yang melampaui tanggung
jawab yang sudah ditentukan sehingga dapat memberi
keuntungan organisasi. Tindakan tersebut berupa saling
membantu sesama teman kerja, melakukan tindakan yang
dapat melindungi organisasi dari berbagai resiko, berbagi ilmu
dan ketrampilan yang memiliki manfaat bagi organisasi.
(Rhoades & Eisenberger, 2002).