Risiko diidentifikasikan dan dikelompokkan berdasarkan
sumber risiko ke dalam 6 kategori antara lain: (Suwandi, 2010: 22-23)
a.
Risiko Alam
Berhubungan dengan risiko-risiko akibat kerjadian alam, termasuk risiko
yang dikategorikan sebagai risiko Act of
God.
b.
Risiko Desain
Risiko yang berhubungan dengan desain, spesifikasi, teknologi baru,
perubahan desain. Desain yang salah atau tidak lengkap akan menyulitkan pihak
pelaksana.
c.
Risiko finansial dan ekonomi
Ketidakstabilan perekonomian akan sangat menggangu kegiatan dan
membutuhkan dukungan finansial yang besar sehingga bila terjadi gangguan pada
masalah finansial seluruh kegiatan dapat terggangu atau terhenti.
d.
Risiko yang berkaitan dengan
risiko politik dan hukum.
Situasi politik, hukum dan peraturan akan sangat mempengaruhi iklim
usaha suatu negara.
e.
Risiko konstruksi
Kegiatan pada suatu proyek konstruksi membutuhkan sumber daya yang
besar, tingkat penguasan teknologi dan produk yang produktif. Pada tahap
pelaksanaan berbagai hal dapat muncul karena faktor ketidakpastian dan bila
kontraktor tidak memiliki kemampuan yang cukup kemampuan dalam bidang
pelaksanaan.
f.
Risiko lingkungan
Adalah Risiko yang berhubungan dengan lingkungan seperti polusi,
kerusakan lingkungan dan lain-lain.
Han dan Diekmann (2001), mengatakan bahwa risiko
terbagi atas 4 bagian utama yaitu Natural
Risk, Political and social Risk, Economic and Legal Risk dan Behaviours Risk.
Risiko dalam manajemen risiko juga diklasifikasikan ke dalam 4 kategori antara lain: (Sandhyavitri et al, 2015: 21-22)
a. Risiko operasional adalah
risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku,
kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional
paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di
atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem
tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber
daya manusia.
b.
Risiko hazard (bahaya) adalah
faktor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan
dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan
kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian
adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara
kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat
diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi.
Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
c. Risiko Finansial adalah risiko
yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan
obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta
pokok pinjaman.
d. Risiko strategic adalah
risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi
kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.
Risiko dalam manajemen risiko juga diklasifikasikan ke dalam 2
tipe antara lain: (Koriawan, 2011: 34-35)
a.
Risiko
murni dan spekulatif
Risiko murni
sering disebut risiko statik adalah suatu konsep yang melihat sebuah risiko
sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya kerugian, contoh: risiko
kebakaran, risiko kecelakaan. Sedangkan risiko spekulatif atau dinamis adalah
mempunyai risiko yang mempunyai kemungkinan adanya kerugian atau mengalami
keuntungan.
b.
Risiko
fundamental dan khusus
Risiko
fundamental adalah risiko yang kemungkinan dapat timbul pada hampir sebagian
besar anggota masyarakat. Sifat dari fundamental antara lain bersifat
bencana/catastropic. Sedangkan risiko khusus adalah risiko yang menimpa
perorangan secara pribadi, tidak selalu bersifat bencana dan umumnya dapat di
asuransikan.
Risiko
statik adalah risiko yang berasal dari keadaan masyarakat yang tidak mengalami
perubahan atau stabil, sedangkan risiko dinamik adalah risiko yang timbul
akibat perubahan dalam masyarakat,contoh: risiko akibat adanya perubahan
pemimpin. (Suwandi, 2010: 19-20)
Risiko
subyektif adalah risiko yang timbul akibat ketidakpastian sikap mental individu
yang menyebabkan individu tersebut mengalami keraguan akan akibat yang akan
diterima, contoh: risiko bangkrut. Risiko obyektif adalah risiko yang mungkin
terjadi dari pengalaman terdahulu, contoh: risiko Investasi. (Suwandi, 2010: 20-21)
No comments:
Post a Comment