Setiap perusahaan yang memasarkan suatu
produk berupa barang atau jasa selalu menginginkan pelanggan atau pelanggan
merasa puas terhadap jasa yang ditawarkan. Menurut Gasperz (2002) pelanggan
adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi standar kualitas
tertentu dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performance perusahaan,
sedangkan menurut Kotler (2007) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang
dirasakan dibandingkan dengan harapanya. Yu, Chang dan Huang (2006), menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan sebagai evaluasi pelanggan setelah berperilaku membeli
pada tempat dan waktu tertentu. Kepuasan
pelanggan juga akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
operasional dari perusahaan itu sendiri.
Sejumlah metode diadakan untuk megukur
kepuasan pelanggan. Yu, Chang, dan Huang (2006) mengungkapkan bahwa secara umum
ada dua metode, (1) Item tunggal, dimana hasil dari hasil kepuasan menyeluruh
setelah pelanggan menggunakan produk-produk dengan item kepuasan tunggal. (2)
Item jamak, dimana pengukuran kepuasan individu dari produk-produk dengan skala
umum dan menjumlahkan kepuasan menyeluruh.
Pada umumnya
pelanggan menginginkan produk yang memiliki karateristik lebih cepat, lebih
murah, lebih baik. Karateristik lebih cepat biasanya berkaitan dengan dimensi
waktu yang menggambarkan kecepatan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh
produk tersebut. Karateristik lebih murah berkaitan dengan dimensi biaya yang
menggambarkan biaya atau ongkos dari suatu produk yang dibayarkan oleh
pelanggan. Karateristik lebih
baik berkaitan dengan dimensi kualitas produk yang paling sulit digambarkan
secara tepat (Gasperz, 2002).
Kepuasan
pelanggan merupakan tujuan dari perusahaan yang memiliki komitmen terhadap
kualitas. Dengan kepepuasan pelanggan berarti akan diperlukan upaya secara berkesinambungan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan, keinginan,
dan harapan pelanggan terhadap suatu barang dan jasa. Informasi tersebut diolah
untuk menciptakan produk yang berkualitas. Produk berkualitas dengan harga
kompetitif akan menarik pelanggan dan akhirnya akan meningkatkan volume
penjualan sekaligus kualitas yang dirasakan pelanggan meningkat.
Menurut Day
(dalam Tjiptono, 2006) memberikan definisi mengenai kepuasan dan
ketidakpuaasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidakpuasan dan yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaian.
Empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah sebagai
berikut Day (dalam
Tjiptono, 2006) :
a.Sistem keluhan dan
Saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu
memberikan kesempatan seluas-luasnya pada para pelanggan untuk menyampaikan
saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang biasanya digunakan meliputi
kotak saran yang diletakkan pada tempat-tempat yang strategis. Informasi ini
dapat memberikan ide-ide dan masukan kepada perusahaan dan memungkinkan untuk
bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
b.
Ghost Shopping
Metode ini
dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai
pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing kemudian mereka
melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
dengan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk
tersebut.
c.
Lost customer analysis
Perusahaan
berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah
beralih pemasok, yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab
terjadinya hal tersebut, informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk
mengambil kebijakan-kebijakan selanjutnya yang akan diambil oleh pelanggan.
d.
Survei kepuasan pelanggan
Umumnya
penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilaksanakan dengan penelitian survey,
melalui penelitian survey perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
secara langsung dari pelanggan dan juga penelitian survey dapat memberikan
tanda positif bagaimana perusahaan menaruh perhatian pada pelanggannya.
Kotler dan Keller (2006) menandaskan bahwa
kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan
dengan harapannya.
No comments:
Post a Comment