Spinel ferite adalah katalis yang memiliki rumus umum AB2O4 dimana A adalah
kation-kation bervalensi 2 seperti Fe, Ni, Mo, dll., yang menempati posisi
tetrahedral dalam struktu kristalnya dan B adalah kation-kation bervalensi 3
seperti Fe, Mn, Cr dll., yang menempati posisi oktahedral dalam struktur
kristalnya, serta terdistribusi pada lattice fcc yang terbentuk oleh ion O2-
(Kasapoglu et al., 2007 ; Almeida et al., 2008 ; Iftimie et al., 2006).
Berdasarkan sisi kemungkinan interstitialnya, ferrite dapat dikaterogikan dalam
tiga perbedaan kelas seperti normal, terbalik atau campuran spinel (Chien and
Y.C.KO, 1991). Beberapa ferite mengandung komposisi dua atau lebih ion
divalen (Ni2+, Mn2+, Zn2+, Cu2+ dan lain-lain ) (Sakurai et.al.,2008). Salah satu spinel ferite yang telah banyak digunakan sebagai katalis adalah nikel
ferite (NiFe2O4). Nikel ferite ini memiliki struktur spinel terbalik (inverse) yang
mana setengah dari ion Fe mengisi pada posisi tetrahedral (posisi A) dan sisanya
menempati posisi pada oktahedral (posisi B) hal ini dapat dituliskan dengan
rumus (Fe3+
1.0)[Ni2+
1.0Fe3+
1.0]O2-
4 (Kasapoglu et al., 2007 ; Maensiri et al., 2007).
NiFe2O4 telah banyak digunkan sebagai katalis untuk benzoilasi toluene dengan
benzil klorida dan kemampuan sebagai sensor gas klorin pada konsentrasi rendah
(Ramankutty and Sugunan, 2001 ; Reddy et al., 1999 ; Iftimie et al., 2006) untuk
reaksi hidrogenasi (CO2 + H2) menjadi senyawa alkohol (Situmeang et al., 2010).
No comments:
Post a Comment