Saturday, April 25, 2020

Keputusan investasi (skripsi dan tesis)

Menurut Jogiyanto (2015) bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dahulu kita mengenal jenis investasi yang berupa tabungan, deposito atau investasi dalam sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. perkembangan perekonomian yang begitu pesat berimbas semakin berkembangnya jenis investasi yang tersedia saat ini, seperti contohnya saham, reksadana dan obligasi. Jenis investasi yang dipilih sangat berpengaruh terhadap seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut. Saat ini pilihan investasi berupa tabungan dan deposito tidak lagi menjadi suatu investasi yang menarik bagi orang-orang yang mengerti tentang perkembangan investasi karena tingkat pengembalian yang dihasilkan kecil. Investor lebih memilih untuk berinvestasi di saham atau obligasi karena memberikan keuntungan yang besar walaupun memiliki risiko yang besar juga.
                Menurut Sunariyah (2014) bahwa investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan return di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Tandelilin (2011), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Menginvestasikan sejumlah dana pada asset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.      
Menurut Halim (2013) investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko. Dalam berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. ). Dengan demikian risiko merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam analisis investasi, karena setiap pilihan investasi selalu mengandung risiko dan risiko inilah yang mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pemodal dari investasinya. Risiko merupakan variabilitas return realisasi terhadap return yang diharapkan. Risiko berhubungan dengan ketidak pastian. Pemodal dalam berinvestasi akan mendapatkan return di masa datang dengan nilai yang belum diketahui. Pemodal dalam berinvestasi cenderung untuk menghindar dari kemungkinan menanggung risiko, tetapi pemodal tidak dapat terbebas dari risiko.
Investasi adalah alokasi sumber daya dalam jangka menengah atau panjang yang diharapkan memberikan efek pengembalian biaya investasi serta mendapatkan laba yang tinggi. Selain sumber daya keuangan, bahan serta sumber daya manusia juga digunakan dalam investasi. Mengigat lingkungan ekonomi dan keuangan juga turut memengaruhi investasi, maka hasil yang diharapkan dari suatu investasi menjadi tidak pasti. (Avram et al., 2009) Keputusan investasi dibuat setelah analisis lengkap dari proyek investasi. Salah satu faktor dasar yang mempengaruhi keputusan adalah faktor risiko investasi. Risiko ini ada karena adanya ketidakpastian bahwa biaya investasi akan dapat dipulihkan kembali dan ketidakpastian keuntungan yang akan diperoleh (Virlics, 2013).
 Menurut Hargitay dan Yu (2003) keputusan investasi adalah keputusan yang berkaitan dengan akuisisi atau pelepasan aset investasi. Aset investasi dapat berupa investasi finansial atau properti. Ginevicius dan Zubrecovas (2009) mengatakan bahwa setiap proses investasi dimulai dengan analisis pasar di mana langkah pertama adalah mengidentifikasi tujuan investor dan batas-batas transaksi. Keputusan investasi dapat dilakukan dengan berbagai kondisi sebagai berikut:
a.          Overconfidence mengacu pada cara yang bias dalam memperkirakan beberapa situasi. Orang yang overconfidence biasanya salah menilai value, tingkat keyakinan pendapat atau salah menilai kemampuan mereka. Individu yang overconfidence juga memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi dari yang seharusnya diharapkan dalam beberapa situasi (Statman, Thorley dan Vorkink, 2006).
b.         Regret atau penyesalan mendefinisikan emosi yang diterima atas kehilangan dari pengalaman masa lalu. Penyesalan lebih intens ketika investor mendapatkan hasil yang tidak menguntungkan yang dihasilkan dari tindakan atau pilihan investor. Dalam teori penyesalan, keputusan investasi dapat dipengaruhi oleh emosi penyesalan di bawah ketidakpastian yang melampaui kekecewaan dan ukuran ketidakpastian tradisional.
Prospect Theory atau Teori Prospek, sebuah model pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan faktor risiko dalam pengambilan keputusan. Teori ini mengemukakan beberapa karakter dari investor dalam menghadapi risiko, diantaranya adalah risk aversion dan loss aversion. Berdasarkan Teori Prospek tersebut, model pengambilan keputusan berdasakan kepada kurva S yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan seorang individu berbasis pada keuntungan dan kerugian yang dihadapi, bukan berbasiskan pada total kekayaan. Secara lebih lanjut, bentuk S dari kurva tersebut mengimplikasikan bahwa setiap individu meniliki respon yang berbeda atas keuntungan dan kerugian yang dihadapi. Hal ini berarti setiap individu akan mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan hasil akhir yang diharapkan, namun juga berdasarkan kondisi yang dihadapi setiap individu dan bagaimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi lingkungan sekitar dalam mengambil keputusan.

No comments:

Post a Comment