Saturday, April 25, 2020

Struktur Modal dan Resiko Bisnis Terhadap Profitabilitas (skirpsi dan tesis)

 Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang dapat diartikan sebagai pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hubungan antara struktur modal dan profitabilitas tidak dapat diabaikan karena peningkatan profitabilitas diperlukan untuk kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Menurut Gill et al (2011) menyatakan struktur permodalan perusahaan mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan kemungkinan biaya kebangkrutan, biaya agensi, dan bahkan pecking order. Biaya kebangkrutan adalah biaya yang langsung timbul ketika probabilitas yang dirasakan bahwa perusahaan akan default pada pembiayaan tidak nol. Biaya potensi kebangkrutan bisa langsung dan tidak langsung.Menurut Weston dan Copeland (2010) menjelaskan bahwa struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Risiko bisnis menurut Brigham dan Houston (2011) adalah ketidakpastian yang dialami perusahaan dalam menghadapi kondisi bisnisnya. Risiko bisnis mewakili tingkat risiko dari operasi-operasi perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Menurut Pontoh dan Ilat (2013) dalam penelitian nya menyatakan bahwa risiko bisnis dalam hal ini ditunjukkan oleh tingkat leverage operasi merupakan 27 faktor yang sangat penting untuk menentukan struktur modal yang terkait dengan kebangkrutan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kekayaan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki risiko tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutang yang besar, dengan demikian perusahaan perlu menetapkan tingkat rasio hutang yang optimum agar profitabilitas yang didapat meningkat, perusahaan dengan risiko bisnis besar harus menggunakan hutang lebih kecil dibanding perusahaan yang mempunyai risiko bisnis rendah, karena semakin besar risiko bisnis, penggunaan hutang yang besar akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan hutang mereka, dan berdampak pada profitabilitas perusahaan yang menurun

No comments:

Post a Comment