Thursday, May 30, 2019

SIFAT DATA (skripsi dan tesis)


Berdasarkan sifatnya, data dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu data dikotomi, diskrit atau kontinum.
  1. Data dikotomi merupakan data yang bersifat pilah atau satu sama lain seperti jenis kelamin, suku, agama dan lain sebagainya. Pengumpulan data dikotomi dilakukan dengan memberikan angka label
  2. Data diskrit merupakan data yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menghitung atau membilang
  3. Data kontinum merupakan data yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara mengukur dengan alat ukur yang menggunakan skala tertentu
Widoyoko, 2015,

JENIS DATA (skripsi dan tesis)


Berdasarkan data dibedakan menjadi dua macam yaitu data kaulutatif dan kuantitatif.
  1. Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada baik keadaan, proses, perisitiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Penentan kualitas itu menuntut menilai tentang bagaimana mutu sesuatu itu. Contohnya: wanita itu cantik, pria itu tampan, baik, buruk dan sebagainya. Data ini biasanya diperoleh  dari hasil wawancara dan bersifat subjketif sebab data tersebut dapat ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif yang diangkakan (kuantifikasi) dalam bentuk ordinal atau rangking.
Nawawi dan Hadari (2006; 49-51) membedakan data kualitatif dilihat dari jenisnya sebagai berikut:
  • Data kategori yang dinyatakan dengan perkataan untuk menunjukkan bahwa suatu keadaan, proses atau persitiwa termasuk dalam salah stau golongan atau suatu pihak tertentu
  • Data yang menunjukkan porsi dari setiap keadaan yang dinyatakan dengan perkataan yang merupakan perbandingan dengan yang ideal atau keseluruhan.
  • Data berjenjang atau meningkat yang dinyatakan dengan kata-kata untuk menunjukkan bahwa suatu keadaan atau kejadian perstiwa termasuk pada suatu tingkatan mutu/kualitas tertentu di atas atau di bawah rata-rata.
  • Data yang bersifat relatif yang dinyatakan dengan kata-kata untuk menunjukkan bahwa suatu keadaan atau kejadian/persitiwa merupakan sesuau yang adanya dapat berubah-ubah.
  • Data yang bertentangan yang menyatakan jika yang satu ada maka yang lain tidak aa tentang suatu keadaan, kejadian atau proses tertentu yang diungkapkan dalam suatu penelitian
  1. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Data ini diperoleh dari hasil pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang
Widoyoko, 2015

PERAN DATA DALAM PENELITIAN (skripsi dan tesis)


  1. Data berfungsi sebagai alat hipotesis atau alat bukti atas pertanyaan penelitian
  2. Kualitas data sanga menentukan kualitas hasil penelitian. Artinya hasil penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang berhasil belum tentu hasil penelitian juga baik. Hasil penelitian selain dipengaruhi oleh kualitas data yang berhasil dikumpulkan juga dipengaruhi oleh ketepatan dan keakuratan analisis data yang dilakukan. Kualitas data tergantung pada kualitas dari instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Kualitas instrumen pengumpulan data berkaitan dengan validitas dan reabilitas instrumen

Widoyoko, 2015,

PENGERTIAN DATA (skripsi dan tesis)



Secara umum, data diartikan sebagai suatu fakta yang dapat digambarkan dengan angka, simbol, kode dan lain-lain (Umar, 2001:6). Menurut Arikunto (2006:118) data diartikan sebagai hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka. Sedangkan menurut Soeratno dan Arsyad (2003; 72-73) data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (Ridwan, 2009; 5). Dalam konteks penelitian, data dapat diartikan sebagai keterangan mengenai variabel pada sejumlah objek. Data menerangkan objek-objke dalam variabel tertentu. Misalnya: data berat 5 batang logam merupakan keterangan mengenai 5 logam dalam variabel “berat”.
Widoyoko, 2015,

PENAMPILAN WAKTU PENGUKURAN (skripsi dan tesis)


Berdasarkan penampilan/performan ketika hendak diukur, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu variabel maksimalis dan variabel tipikalis.
  1. Variabel maksimalis
Variabel maksimalis merupkan variabel yang pada waktu pengumpulan datanya responden di dorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya. Berdasarkan penampilan maksimalnya tersebut dapat diketahui keberadaan variabel tersebut pada responden. Instrumen yag digunkaan untuk mengukur performan variabel maksimalis adalah tes.
  1. Variabel tipikalis
Variabel tipikalis merupkan variabel yang pada saat pengumpulan datanya responden tidak didorong untuk menunjukkan penampilan maksimal tetapi lebih di dorong untuk melaporkan secara jujur keadaan dirinya dalam variabel yang diukur.

Widoyoko, 2015,

TIPE SKALA PENGUKURAN (skripsi dan tesis)



Variabel dapat dibedakan berdasarkan tipe skala pengukuran. Terdapat 4 tingkat variasi yang dihasilkan dari hasil pengukuran terhadap variabel yaitu nominal, rdinal, interval dan rasio.
  1. Variabel Nominal
Variabel nominal disebut juga dengan variabel diskrit. Sesuai dengan namnya nominal atau nomi yang berarti nama, menunjukkan label atau tanda yang hanya untuk membedakan antara variabel yang satu dengan lainnya. Variabel nominal adalah variabel yang dapat dgolongkan secara terpisah, secara diskrit, secara kaegori. Contoh variabel nominal diantaranya adalah jenis kelamin, jenis pekerjaan, jenis dan lain sebagainya. Variabel nominal meripakan variabel yang memiliki variasi paling sedikit yaitu perbedaan. Contoh variabel jenis hanya membedakan antara laki-laki dan perempuan dan tidak memiliki jenjang bertingkat atau urutan, tidak memiliki kesamaan jarak perbedaan serta tidak dapat diperbandingkan
  1. Variabel ordinal
Variabel ordinal merupkan variabel yang memiliki variasi perbedaan dan urutan (order) tetapi tidak memiliki kesamaan jarak perbedaan serta tidak dapat diperbandingkan. Urutanni menggambarkan adanya gradasi atau peringkat, akan tetapi jarak tingkat yang satu dengan tingkat lainnya tidak dapat diketahui dengan pasti.
  1. Variabel Interval
Variabel interval merupakan variabel yang skala pengukurannya dapat dibedakan, bertingkat dan memiliki jarak yang sama dari satuan hasil pengukuran, namun tidak bersifat mutlak dan tidak dapat diperbandingkan,
  1. Variabel Rasio
Variabel rasio merupkan variabel yang memiliki skor yang dapat dibedakan, diurutkan, memiliki kesamaan jarak perbedaan dan dapat diperbandingkan. Dengan demikian variabel yang memiliki skala rasio merupakan variabel yang memiliki tingkat tertingi dalam pensaklaan pengkuran variabel karena dapat menunjukkan perbedaa, tingkat, jarak dan dapat diperbandingkan.
Widoyoko, 2015,

URGENSI PEMBAKUAN INSTRUMEN (skripsi dan tesis)



Berdasarkan perlu tidaknya pembakuan instrumen untuk mengumpulkan data, variabel dapat dibedakan menjadi variabel faktual dan variabel konseptual (Purwanto, 2007; 9)
  1. Variabel Faktual
Variabel fktual merupakan variabel yang terdapat di dalam faktnya. Contoh variabel faktual antara lan: jenis kelamin, agama, pendidikan, usia asal sekolah dan sebagainya. Karena bersifat aktual, maka bila terdapat kesalahan dalam pengumpulan data, kesalahan bukan terletak pada isntrumen tetapi pada responden, misalnya memberi jawaban yang tidak jujur. Instrumen untuk mengumpulkan data variabel faktual tidak perlu dibakukan. Tidak perlu dlakukan uji validias dan realiabilitas.
  1. Variabel Konseptual
Variabel konseptual merupakan variabel yangtidak terlihat dalam fakta namun ersembunyi dalam konsep. Variabel konsep hanya diketahui berdasarkan indikator yang nampak. Contoh variabel konsep antara lain: prestasi belajar, motivasi belajar, kecerdasan dan lain sebagainya. Karen tersembunyi dalam kosep maka keakuratan data dari variabel konsep tergantung pada keakuratan indikatr dari konsep-konsep yang dikembangkan oleh peneltii. Kesalahan data dalam pengukuran dapat disebabkan oleh kesalahan konsep beserta indikator yang dikembangkan. Kesalahan data dari variabel prestasi belajar misalnya, kemungkinan disebabkan oleh instrumen pengumpulan data prestasi (baik dengan tes maupun non tes) yangsalah konsep. Untuk memastikan instrumen tidak salah konsep maka sebelum digunakan untuk mengumpulkan data variabl konsep, instrumen harus diuji validitas dan realibilitasnya
Widoyoko, 2015,