Thursday, June 20, 2019

Validitas (skripsi dan tesis)

Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004).  Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna dalam segala bentuk  metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang lebih besar dalam temuan  sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti). Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi  untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak dari berbagai asing  faktor yang dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi yang  kesimpulan. Namun yang akan di bahas sekarang ialah yang di kenal demngan validitas eksternal dan internal yang di kemukakan oleh Sugiyono membagi validitas menjadi dua jenis, yaitu validitas internal dan validitas eksternal

Rancangan sama subjek (within-subject design) (skripsi dan tesis)


Rancangan sama-subjek merupakan rancangan yang melibatkan subjek yang
sama dalam semua kondisi perlakuan. Dengan perkataan lain setiap subjek akan mendapatkan semua kondisi perlakuan atau semua level variabel independen yang ada dalam eksperimen. Dalam rancangan ini subjek mendapatkan lebih dari satu kondisi perlakuan dan diukur
variabel dependennya sesudah mendapatkan setiap kondisi perlakuan sehingga disebut rancangan amatan ulangan (repeated measures design). Rancangan sama subjek dapat dilakukan dengan melibatkan satu variabel independen.

Rancangan beda-subjek (between- subjects designs) (skripsi dan tesis)

Rancangan beda-subjek oleh Solso, Johnson, dan Beal (1998) maupun oleh
McGuigan (1997) disebut sebagai rancangan beda-kelompok (between-groups design). Rancangan beda-subjek (between-subjects
designs) adalah rancangan eksperimen yang melibatkan kelompok orang yang
berbeda dalam masing-masing kondisi perlakuan dan dapat dibagi lagi menjadi; (a) rancangan eksperimen yang hanya
meneliti pengaruh satu variabel independen atau perlakuan atau faktor, dan (b)
rancangan eksperimen yang meneliti lebih dari satu variabel independen atau perlakuan atau faktor disebut sebagai rancangan faktorial (factorial design). Rancangan eksperimen yang hanya meneliti pengaruh
satu variabel independen atas dasar jumlah kelompok kondisi perlakuan dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu; (a) rancangan dua kelompok dan (b) rancangan kelompok majemuk. Rancangan eksperimen dua kelompok berdasarkan cara pembentukannya dapat digolongkan menjadi dua yakni; (a) dua kelompok independen (two independent groups) yang terbentuk dengan cara penempatan subjek kedalam dua kondisi perlakuan secara acak
(random assignment) dan (b) dua kelompok cocok-sebanding (two matched groups),yang melibatkan penempatan subjek kedalam dua kondisi perlakuan berdasar kecocokan dalam satu variabel lain tertentu yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengertian Penelitian Eksperimen (skripsi dan tesis)

Rancangan eksperimen oleh McGuigan (1987) secara umum diartikan sebagai
penerapan metode ilmiah yang diawali dengan merumuskan permasalahan, dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis, menyeleksi partisipan, menempatkan partisipan ke kelompok eksperimen dan kontrol, menentukan variabel independen dan dependen, mengendalikan variabel luar yang relevan, melakukan analisa statistik, membuat generalisasi dan penjelasan hipotesis jika terkonfirmasi, serta diakhiri dengan memprediksi terhadap
situasi baru lewat replikasi. Rumusan rancangan eksperimen versi McGuigan ini merupakan rumusan yang luas sebab halhal diatas merupakan penerapan tahapan seseorang didalam menyusun penelitian. Pengertian rancangan eksperimen secara lebih sempit dikemukakan oleh Kirk (1982) sebagai cara bagaimana sebuah eksperimen dilakukan dengan mengacu
pada lima hal yang saling berkaitan, yakni; (a) perumusan hipotesis statistik, (b)
penentuan variabel independen dan variabel pengganggu (nuisance variable), (c) spesifikasi jumlah unit eksperimen, (d) spesifikasi prosedur penempatan kondisi eksperimen ke subjek, dan (e) penentuan pengukuran variabel tergantung beserta analisis statistik. Sementara itu secara
lebih sempit lagi Myers dan Hansen (2002) merumuskan rancangan eksperimen sebagai struktur umum sebuah eksperimen,
yang ditentukan oleh tiga aspek (a) jumlah variabel independen atau perlakuan, (b) jumlah variasi variabel independen atau kondisi perlakuan, dan (c) penggunaan subjek yang sama atau berbeda untuk masing-masing kondisi perlakuan.

Desain Faktorial (skripsi dan tesis)

 Desain faktorial merupakan desain khusus dari penelitian eksperimental (Christensen dalam Seniati dkk, 2011). Desain factorial bukan hanya sebuah desain, melainkan merupakan sekelompok desain (Robinson dalam Seniati dkk., 2011). Meskipun berbeda pendapat, keduanya sependapat bahwa desain factorial digunakan untuk penelitian eksperimental yang melibatkan lebih dari sebuah variable bebas. Desain factorial menyangkut 2 hal: pertama, variable bebas yang terlibat. Desain factorial dua-faktor (two factor factorial design) digunakan untuk penelitian yang memiliki 2 variabel bebas. Desain penelitian tiga-faktor digunakan pada penelitian dengan tiga variable bebas, dan seterusnya. Kedua, menyangkut jumlah level, tingkat, atau variasi dari masing-masing variable bebas yang terlibat. Penamaan ini selain menunjukkan jumlah variable y
l

Wednesday, June 19, 2019

Analisis Kualitatif (skripsi dan tesis)

 Menurut Miles dan Huberman ( 1984:21-23 ) ada tiga macam dalam analisis data kualitatif, yaitu :
a.      Reduksi data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. kegiatan yang dilakukan pada reduksi data adalah membuat rangkuman, pengodean, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo. Reduksi data dilakukan terus menerus setelah kerja lapangan, hingga laporan ankhir lengkap.
b.      Model Data ( Data Display )
Model merupakan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindaka. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentukuraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.  Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Model yang lebih baik adalah suatu jalan masuk utama untuk analisis kualitatif yang valid. Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan. Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dalam suatu yang dapat diakses secara langsung dan bentuk yang praktis. Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang terjadi dan dapat dengan baik menggambarkan kesimpulan.
c.       Penarikan / verifikasi kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,vtetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Kesimpulan juga diverifikasi sebagaimana peneliti memproses. Penelii yang kompeten dapat menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran dan kecurigaan.

Triangulasi (skripsi dan tesis)

  
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Susan Stainback menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Mathinson (1988) mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetakan lebih konsisten, tuntas dan pasti.ahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh