Tuesday, May 21, 2019

UNSUR YANG MENENTUKAN ULANGAN DALAM PERCOBAAN/EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)

Jumlah r (ulangan) yang diperlukan dalam suatu percobaan dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
  1. Derajat ketelitian, makin tinggi derajat ketelitian yang diinginkan dari percobaan akan makin besar pula jumlah r yang diperlukan, dan sebaliknya jika derajat ketelitian yang diperlukan makin rendah
  2. Keragaman bahan, alat, media dan lingkungan percobaan. Jika bahan, alat, media dan lingkungan percobaan makin heterogen maka jumlah r yang diperlukan makin besar dan sebaliknya jika bahan, alat, media dan lingkungan percobaan makin homogen maka jumlah r yang diperlukan makin sedikit.
  3. Biaya penelitian yangtersedia, karena bagaimanapun juga biaya merupakan faktor penentu dalam penelitian, jika biaya yang diperukan suatu percobaan cukup besar, maka jumlah r dapat diperkecil dan sebaliknya jika biaya percobaan tidak terlalu besar

(Kemas, 2012)

UNSUR-UNSUR DASAR PERCOBAAN/EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)


Unsur-unusr dasar percobaan adalah perlakuan, ulangan dan lokal kontrol yang diuraikan sebagai berikut:
  1. Perlakuan
Adalah semua tindakan coba-coba yang dilakukan terhadap suatu objek yang pengaruhnya akan diselediki untuk menguji hipotesis. Perlakuan ini dapat berasal dari faktor kualitas (mutu) yaitu perlakuan yang hanya memperhitungkan mutu perlakuan X
  1. Ulangan (replication)
Adalah frekuensi (banyaknya) suatu perlakuan yang diselediki dalam suatu percobaan. Jumlah ulangan suatu perlakuan tergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan oleh si peneliti terhadap kesimpulan hasil percobaan
  1. Lokal kontrol
Lokal kontrol merupakan upaya pengendalian kondisi lapangan yang heterogenyang menjadi nisbi homogen, setidak-tidaknya pada lokal-lokal tertentu yang ditujukan untuk menekan galat menjadi nisbi kecil sehingga bisa menonjolkan satu atau beberapa perlakuan yang logisnya memang lebih menonjol dari perlakuan kontrol atau perlakuan-perlakuan lainnya.
Apabila rancangan percobaan pada kondisi homogen seperti di labotarium, rumah kaca atau di ruang-ruang terkontrol lainnya yang dsebut dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) hanya mempunyai 2 unsur dasar yaitu perlakuan dan ulangan maka percobaan yang digunakan pada kondisi heterogen di lapangan seprti sawah, ladang dan kebun percobaan, di samping mempunyai 2 unsur dasar juga mempunyai unsur ke tiga yang disebut lokal kontrol

(Kemas, 2012)





NILAI YANG DIDAPATKAN DARI PERCOBAAN/EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)


Nilai yang diperoleh dari mengamati sutu objek pengamatan pada penelitian percobaan dapat dipilah menjadi dua macam, yaitu:
  1. Nilai-nilai tidak bebas terjadi secara rambang dengan bersaran yangterganting pada hasil pengamatan/pengukuran Y, sehingga disebut dengan peragam/peubah tak bebas Y (dependent random variable Y) yang dalam hubungan kasuatif disebut dengan faktor akibat. Dalam percobaab, besaran nilai Y ini tidak tergantung pada kebutuhan peneliti, disebut dengan faktor akibat dan
  2. Nilai-nilai bebas yang terjadi secara rambang dengan besaranyang digantung pada kondisi/cara/waktu pengamatan/pengukuran sehingga disebut peragam/peubah bebas X (independet random variable X) yang dalam hubungan kasuatif disebut juga dengan faktor sebab adanya Y. Dalam percobaan, besaran nilai-nilai Y tergantung pada pengaruh X (perlakuan dan kondisi percobaan).

PENGERTIAN PERCOBAAN/EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)


Percobaan atau eksperimen merupakan serangkaian kegiatan di mana setiap tahap dalam rangkaian benar-benar terdefinisikan, dilakukan untuk menemukan jawaban tentang permasalah yang diteliti melalui suatu pengujian hipotesis. Pola atau tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan non perlakuan) dalam suatu percobaan pada kondisi/lingkungan tertentu yangkemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan (experimental design).

(Kemas, 2012)

TUJUAN UMUM PEMODELAN STATISTIK DALAM SEM (skripsi dan tesis)

  • Memberikan cara yang efisien dan sesuai untuk menggambarkan struktur variabel laten yang mendasari seperangkat variabel yang diobservasi
  • Mengekspresikan dengan diagram atau menggunakan persamaan matematis
  • Menyusun postulat menggunakan model statistik yang didasarkan pada pengetahuan peneliti terhadap teori yang sesuai, riset empiris kajiannya, atau kombinasi antara teori dan empiris.
  • Menentukan keselarasan (Goodness of Fit) antara model yang dihipotesiskan dengan data sampel.
  • Menguji seberapa cocok antara data hasil observasi dengan dengan struktur model yang dibuat
  • Mengetahui  residual / perbedaan antara model yang dihipotesiskan dengan data observasi



Model Analisis Faktor Dalam SEM (skripsi dan tesis)

  1. Exploratory Factor Analysis (EFA)– : dirancang untuk suatu situasi dimana hubungan antara variabel – variabel yang diobservasi dan variabel laten tidak diketahui atau tidak jelas
  2. Confirmatory Factor Analysis (CFA)– : digunakan untuk riset dimana peneliti sudah mempunyai pengetahuan mengenai struktur variabel laten yang melandasinya. Didasarkan pada teori atau riset empiris yang bersangkutan membuat postulat /asumsi / reasoning hubungan antara pengukuran yang diobservasi dengan faktor – faktor yang mendasarinya sebelumnya kemudian melakukan pengujian struktur hipotesis ini secara statistik.
Kesimpulan: Model analisis faktor EFA dan CFA berfokus pada bagaimana dan sejauh mana semua – variabel yang diobservasi berhubungan dengan faktor – faktor laten yang mendasarinya. Dengan kata lain, model analisis ini berfokus pada sejauh mana variabel – variabel yang diobservasi ini dihasilkan oleh konstruk – konstruk laten yang mendasarinya; dengan demikian, kekuatan semua jalur regresi dari semua faktor tersebut kearah semua variabel yang diobservasi secara langsung (koefesien regresi / factor loadings) menjadi fokus analisisnya. Karena model ini, khususnya CFA hanya berfokus pada hubungan antara faktor – faktor dan semua variabel yang diukur maka dalam perspektif SEM disebut sebagai Measurement Model.

UKURAN SAMPEL SEM (skripsi dan tesis)


Ukuran sampel yang ideal untuk SEM sebaiknya antara 200 – 400
 Jika menginginkan hasilnya semakin tepat, maka sebaiknya lebih besar dari 400 dengan 10-15 variable yang diobservasi dan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%
 Untuk tingkat kesalahan 1% diperlukan data sekitar 3200.