a. Studi hubungan
Studi korelasional dilakukan dalam suatu usaha memperoleh pemahaman
faktor-faktor atau variabel yang berhubungan dengan variabel yang kompleks, Variabel yang diketahui
tidak berhubungan dapar dieliminasi dari perhatian/pertimbangan selanjutnya.
Identifikasi variabel berhubungan membantu beberapa tujuan utama. Dengan demikian studi ini dapat memberikan arah untuk melanjutkan studi kausal-komparatif atau
eksperimental. Studi eksperimental mahal dalam lebih dari satu cara; studi
korelasional merupakan cara yang efektif mengurangi studi eksperimental yang tidak
menguntungkan dan menyarankan sesuatu yang secara potensial produktif.
Dalam studi kausal-komparatif dan eksperimental, peneliti juga
berkonsentrasi terhadap pengontrolan variabel selain variabel bebas yang mungkin
berhubungan dengan variabel terikat dan menyingkirkan pengaruhnya yang tidak
akan bercampur dengan variabel bebas. Studi hubungan membantu peneliti
mengidentifikasi variabel-variabel seperti itu untuk mengontrol, dan selanjutnya
menyelidiki pengaruh variabel yang sesungguhnya.
b. Studi Prediksi
Jika variabel mempunyai hubungan yang signifikan, skor pada satu variabel
dapat digunakan untuk memprediksikan skor pada variabel yang lain. Studi
prediksi sering ilakukan untuk memudahkan pengambilan kesimpulan mengenai
individu atau membantu pemilihan individu. Studi prediksi juga dilakukan untuk menguji hipotesis teoretis mengenai
variabel yang dipercaya menjadi pediktor suatu kriteria, dan untuk menentukan
validitas prediktif instrumen pengukuran individual. Sebagai contoh,hasil studi
prediksi digunakan untuk memprediksikan level kesuksesan yang mungkin dicapai
individu dalam mata pelajaran tertentu, seperti aljabar pada tahun pertama untuk
memprediksikan individu mana yang mungkin berhasil di perguruan tinggi atau
dalam suatu program pelatihan kerja. Dan untuk memprediksikan dalam bidang studi
mana seseorang individu mungkin paling sukses. Dengan demikian, hasil studi
prediksi digunakan oleh sejumlah kelompok disamping para peneliti, seperti
konsultan dan personil perizinan. Jika beberapa variabel prediktor masing-masing
mempunyai hubungan dengan suatu variabel kriteria, prediksi yang didasarkan pada
kombinasi dari variabel tersebut akan lebih akurat daripada didasarkan pada salah
satu darinya.
c. Korelasi dan Kausalitas
Penelitian korelasional mengacu pada studi yang bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan antarvariabel melalui penggunaan statistik korelasional
(r). Kuadrat dari koefisien korelasi menghasilkan varians yang dijelaskan (r-square).
Suatu hubungan korelasional antara dua variabel kadang-kadang merupakan hasil
dari sumber lain, jadi kita harus hati-hati dan ingat bahwa korelasi tidak harus
menjelaskan sebab dan akibat. Jika suatu hubungan yang kuat ditemukan antara dua
variabel, kausalitas dapat diuji melalui penggunaan pendekatan eksperimental
(LaMar,2004;1).
Berbagai rancangan penelitian korelasional didasarkan pada asumsi bahwa
realitas lebih baik dideskripsikan sebagai suatu jaringan timbal balik dan
19
penginteraksian daripada hubungan kausal. Sesuatu memengaruhi -dan dipengaruhi
oleh- sesuatu yang lain. Jaringan hubungan ini tidak linier, seperti dalam penelitian
eksperimental (Davis, 1997:1).
Dengan demikian, dinamika suatu sistem-bagaimana setiap bagian yang lainlebih penting kausalitas. Sebagai suatu kaidah, rancangan korelasional seperti
analisis jalur (path analysis) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel
designs) membolehkan pernyataan-pernyataan kausal.
No comments:
Post a Comment