Tuesday, March 24, 2020

Hakikat Teks Deskripsi (skripsi dan tesis)


Teks merupakan sejumlah unit simbol kebahasaan yang digunakan untuk mewujudkan realitas pengalaman dan logika (ideasional), realitas sosial (interpersonal), dan sekaligus realitas tekstual/ semiotik (simbol) (Kemendikbud 2013:77). Teks merupakan realisasi wacana karena teks berada pada tataran parole yang berupa realisasi atau perwujudan bahasa (Dijk dan Hoed dalam Hartono 2019:11). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teks adalah realisasi wacana yang berupa sejumlah unit simbol kebahasaan yang digunakan untuk mewujudkan ideasional, interpersonal, dan semiotik.Jenis tulisan terdapat banyak ragamnya. Salah satu pembagian tulisan adalah pembagian berdasarkan bentuk. Tulisan berdasarkan bentuk menurut Weaver dalam Tarigan (2008:27) adalah eksposisi, deskripsi, narasi, dan argumentasi.
Keterampilan menyusun teks deskripsi adalah salah satu kompetensi yang harus dicapai dalam Kurikulum 2013. Kompetensi dasar tersebut terdapat dalam kompetensi dasar pada kelas VII, yaitu kompetensi dasar 4.2. yang berisi menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, keterampilan menyusun teks dapat dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan menyusun teks secara lisan berkaitan dengan berbicara dan keterampilan menyusun teks secara tertulis berkaitan dengan menulis. Penelitian ini berfokus pada keterampilan menyusun teks deskripsi yang berkaitan dengan keterampilan menulis.
Keterampilan menyusun teks deskripsi secara tertulis adalah keterampilan untuk membuat tulisan yang berhubungan dengan suatu objek yang berbentuk deskripsi. Menurut Finoza dalam Nurudin (2010:60) teks deskripsi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Teks deskripsi digunakan untuk mendeskripsikan tempat, orang, atau, objek tertentu. Hal ini sesuai pendapat Gerot dan Peter (1995:208) yang menyatakan description social function to describe a particular person, place, or thing. Menurut Kemendikbud (2013:121) teks deskripsi adalah jenis teks yang menggambarkan keadaan (sifat, bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya) sesuatu (manusia atau benda) secara individual dan unik. Teks ini mengutamakan hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa teks deskripsi adalah tulisan yang menggambarkan objek tertentu secara unik untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca.
Di dalam menulis teks deskripsi, penulis akan dilibatkan untuk mengamati sebuah objek tertentu yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan dengan bantuan kemampuan berbahasa tulis, diksi, penguraian, komposisi tulisan, dan lain-lain. Kegiatan menulis teks deskripsi dimulai dengan menangkap objek yang diamati, lalu diresapi, diimajinasikan dalam pikiran, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Teks deskripsi pada dasarnya menyesuaikan objek yang diamati, tetapi tidak bisa lepas dari unsur subjektivitas penulis walau tidak sampai seratus persen. Tulisan apapun akan melibatkan subjektivitas penulis. Kalau kita dihadapkan pada sebuah objek, masing-masing penulis akan membuat kalimat yang berbeda satu sama lain, padahal objeknya bisa jadi sama. Hal inilah yang menyebabkan subjektivitas penulis terlibat. Subjektivitas memang terjadi, sejauh tetap berkaitan dengan fakta-fakta yang ada. Hanya masing-masing penulis berbeda dalam mengambil sudut pandang tulisannya. Dengan demikian, melalui deskripsi, seorang penulis menolong pembaca menggunakan ketajaman perasaan, penglihatan, senyuman, dan rasa untuk mendapat pengalaman yang berasal dari pengalaman penulisnya. Deskripsi juga menolong pembaca agar ia lebih jelas mengetahui dan mengerti tentang orang-orang, tempat, dan hal lain yang penulis tulis (Nurudin, 2010:59-61).
Tulisan deskripsi bisa dibagi menjadi dua yakni pendekatan realistis dan impresionis.
a.       Pendekatan realistis
Dalam penulisan memakai pendekatan realistis ini, penulis dituntut untuk memotret hal/ benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap seperti kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinal, tidak dibuat-buat, dan harus dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.
b.      Pendekatan impresionis
Tulisan dengan memakai pendekatan ini berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Maksudnya, agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya. Hal ini sesuai dengan sikap seorang seniman atau sastrawan yang dengan kepekaannya mampu mengekspresikan peristiwa yang dijumpainya (Nurudin, 2010:62-65). Oleh karena itu dalam penulisan teks deskripsi terdapat dua pendekatan sehingga penulis lebih mudah dalam mendeskripsikan objek tertentu. Untuk mendapatkan pendeskripsian yang sesuai dengan objek maka penulis dapat menggunakan dua pendekatan sekaligus agar apa yang diungkapkan lebih hidup. Penulis menggunakan pendekatan impresionis agar penulis dapat mengungkapkan pendapatnya dalam gagasannya, tetapi penulis juga tidak terlepas dari pendekatan realistis sehingga apa yang diungkapkan tidak berkebalikan dengan kenyataan dari objek yang dideskripsikan.
Kemendikbud (2013:36) menyatakan bahwa teks tanggapan deskriptif memiliki tiga bagian, yaitu identifikasi, klasifikasi (penggolongan)/ definisi, dan deskripsi bagian. Kemendikbud (2014:45) di dalam buku pegangan siswa SMP kelas VII menyatakan bahwa struktur teks deskripsi terdapat dua bagian, yaitu deskripsi umum dan deskripsi bagian. Di dalam buku Kemendikbud pegangan siswa dan guru edisi revisi 2016 pada materi bab II dilakukan penggantian nama dan struktur teks. Pada edisi pertama nama teks adalah teks tanggapan deskriptif dengan struktur identifikasi, klasifikasi/ definisi, dan deskripsi bagian, sedangkan pada edisi revisi 2016 nama teks adalah teks deskripsi dengan struktur deskripsi umum dan deskripsi bagian. Memang terdapat perbedaan pendapat mengenai struktur teks deskripsi, tetapi pada dasarnya sama saja. Hal tersebut disebabkan jika dianalisis lebih mendalam maka akan diperoleh kesamaan dari kedua pendapat tersebut. Struktur yang pertama dari Gerot dan Peter adalah identifikasi, sedangkan Kemdikbud deskripsi umum. Walau namanya berbeda tetapi hal yang dibahas sama, yaitu sama-sama membahas objek secara umum. Struktur yang kedua memang berbeda, yaitu pendapat Gerot dan Peter adalah deskripsi dan Kemdikbud deskripsi bagian. Hal ini sama saja karena keduanya membahas tentang bagian dari objek yang dideskripsikan, yaitu dapat berupa bagian-bagian dari objek, kualitas, atau karakteristik. Berikut ini penjabaran dua bagian teks deskripsi.
a.         Deskripsi Umum
Deskripsi umum dalam teks deskripsi berkaitan dengan penetapan ciri-ciri secara universal dari hal yang dideskripsikan. Objek yang dideskripsikan diinterpretasikan dari sudut pandang di luar objek tersebut. Hal tersebut dapat didasarkan pada kedudukan, sejarah, wilayah, manfaat, dan kandungan dari objek.
b.        Deskripsi Bagian
Pengertian deskripsi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian. Selain pengertian deskripsi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) deskripsi adalah tulisan atau karangan yang “menggambarkan”. Yang digambarkan dapat saja berupa suatu benda, orang atau masyarakat, tempat, atau suatu suasana pada momen tertentu. Menggambarkan suatu suasana tentu tidak semudah menggambarkan sebuah benda konkret. Keberhasilan dan daya tarik deskripsi terletak pada apakah cara penulis atau pengarang menggambarkan itu hidup atau tidak. Kalau cara menggambarkannya kurang “hidup” (dalam arti pembaca tidak dengan mudah dapat membayangkan seperti apa objek yang sedang digambarkan) berarti tulisan atau karangan itu kurang berhasil dan kurang menarik.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa deskripsi bagian adalah pemaparan secara terperinci dari bagian-bagian yang dipaparkan. Objek yang menjadi kajian dideskripsikan lagi secara lebih terperinci dari bagian-bagiannya. Pemaparan dilakukan pada pembagian yang lebih khusus lagi dari objek yang dideskripsikan atau memaparkan hal yang lebih khusus dari komponen penyusun objek yang dideskripsikan. 

No comments:

Post a Comment