Friday, April 24, 2020

Teori preferensi (skripsi dan tesis)


Preferensi merupakan gambaran sikap seseorang yang ditunjukkan
dengan derajat suka atau tidak suka terhadap suatu jenis makanan dan atau
minuman (Sanjur, 1982). Sikap suka atau tidak suka terhadap pangan yang
diperoleh dari pengalaman belum menjadi perbuatan (action), tetapi dari sikap
seseorang dapat diramalkan perbuatannya sebagai salah satu alasan yang
membentuk preferensi. Menurut Assael (1992) preferensi merupakan kesan
yang mengarah kepemahaman dan ingatan sehingga terbentuk persepsi serta
tersimpan dan melekat dalam pikiran konsumen. Setiap individu memiliki
persepsi yang berbeda–beda terhadap obyek rangsangan yang sama, hal ini di
pengaruhi oleh penerimaan ransangan, perubahan makna informasi, dan
pengingatan sesuatu secara selektif. Sementara Engel et al. (1998)
mendefinisikan preferensi adalah evaluasi menyeluruh yang memungkinkan
orang memiliki respon dengan cara menguntungkan atau tidak.
Namun Sumarwan (2003) berpendapat bahwa, preferensi
bersifat ”murni”, tidak tergantung (independent) terhadap pendapatan dan
harga. Preferensi mewakili keinginan dan hasrat individu terhadap suatu
produk dibandingkan produk lainnya, artinya pilihan konsumen tidak bersifat
independent, karena dipengaruhi oleh pendapatan dan harga. Lebih jauh
(Mowen and Minor, 1999) mengatakan bahwa, teori preferensi mempunyai
implikasi kuat dan banyak dipakai dalam menjelaskan perilaku konsumen.
Berdasarkan definisi di atas, ada tiga anggapan yang digunakan dalam
menerangkan teori preferensi yaitu (1) konsumen harus dapat memberikan
urutan kesukaan terhadap berbagai jenis barang dan jasa yang ada;
(2) pemberian urutan kesukaan, haruslah berlaku tetap (consistent or transitive)
artinya urutan itu berlaku juga jika diband ingkan dengan barang lainnya;
(3) konsumen adalah rasional, artinya jumlah barang dan jasa yang banyak
lebih disukai dari pada jumlah yang sedikit

No comments:

Post a Comment