Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah PathGoal Theory yang dikemukakan oleh Robert House untuk menjelaskan
hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Dalam Path-Goal
Theory menjelaskan bahwa perilaku pemimpin dapat diterima oleh
bawahannya pada tingkatan yang ditinjau oleh mereka sebagai sumber
kepuasan pada saat itu atau pada masa mendatang. Teori ini memiliki
dasar bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya
dalam mencapai tujuan mereka serta untuk memberi arah dan
dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan
mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara
keseluruhan.1
Pada dasarnya Path-Goal Theory mendefinisikan perilaku
pemimpin menjadi dua yaitu kepemimpinan yang mendukung
(supportive leadership) dan kepemimpinan yang instruktif. Kedua
perilaku ini kemudian ditambahkan oleh House dan Mitchell (1974)
menjadi empat perilaku pemimpin yang di definisikan sebagai
berikut:2
a) Supportive Leadership (kepemimpinan yang mendukung) adalah
memberi perhatian kepada kebutuhan para bawahan,
memperlihatkan perhatian terhadap kesejahteraan mereka dan
menciptakan suasana yang bersahabat dalam unit kerja mereka.
b) Directive Leadership (kepemimpinan yang instruktif) adalah
memberitahukan kepada para bawahan apa yang diharapkan dari
mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta para bawahan
untuk mengikuti peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur,
mengatur waktu dan mengkoordinasi pekerjaan mereka.
c) Partisipative Leadership (kepemimpinan partisipatif) adalah
berkonsultasi dengan para bawahan dan memperhitungkan opini
dan saran mereka.
d) Achievement Oriented Leadership (kepemimpinan yang
berorientasi kepada keberhasilan) adalah menetapkan tujuan-tujuan
yang menantang, mencari perbaikan dalam kinerja, menekankan
kepada keuanggulan dalam kinerja dan memperlihatkan
kepercayaan bahwa para bawahan akan mencapai standar yang
tinggi.
No comments:
Post a Comment