Media sosial merupakan salah satu platform yang efektif untuk melakukan
branding. Media sosial menjadi lahan bagi para pelaku bisnis untuk memulai
usahanya. Penggunaan sosial media menjadi alternative penekanan biaya iklan,
sehingga profit yang didapat akan menunjukkan peningkatan.
Menurut (Sharma, 2008) As the World Wide Web continues to evolve, the
usage pattern of Internet surfers has shifted from that of passive readings to
active building of contents, illustrating the user-centric, interactive, and
collaborative nature of Web 2.0 . Sharma menjelaskan perubahan yang terjadi
poada penggunaan internet dan perkembangannya. Perubahan yang terjadi adalah
dengan berubahnya aktifitas manusia yang awalnya hanya menggunakan internet
sebagai media untuk membaca dan mencari informasi, karena perkembangannya
internet bisa digunakan untuk hal yang aktif seperti membangun konten media,
melakukan interaksi sosial, menggambarkan arah pengguna sosial media itu
sendiri.
E-marketing komunikasi menjadi konfergensi dari komunikasi massa yang
melibatkan penggunaan internet didalamnya, sehingga memudahkan langkah
antara konsumen dan produsen untuk melakukan komunikasi secara direct
communication.
Koneksisitas yang tercipta dalam hubungan e-marketing communication ini
dikemukan Stafford (1999) Wellman & Gulia (2003) bahwasannya komunikasi
sosial sekarang ini tidak hanya terjadi melalui pembicaraan secara tatap muka,
semua peran dan fungsi itu bisa digantikan dengan perkembangan teknologi yang
ada.
Dengan kata lain, penjual dan pembeli tidak harus melakukan tatap muka
untuk melakukan pengenalan produk mereka, bukan berarti menggantikan secara
menyeluruh peran dan fungsi komunikasi konvensional melalui tatap muka.
Namun penguatan brand image dapat dilakukan melalui penyebaran di platform
sosial media yag berkembang saat in
No comments:
Post a Comment