Uji Beda (skripsi,tesis,disertasi)

 

Uji beda atau uji statistik inferensial dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu statistik parametik dan statistik non parametik. Uji statistik parametrik
digunakan dengan syarat data sebagai sampel harus berdistribusi normal
(diuji dengan uji normalitas terlebih dahulu), jadi sebelum menentukan
pengujian yang akan dipakai maka dilakukan pengujian normalitas terlebih
dahulu. Uji beda parametik terdiri dari independent sample t-test, paired
sample t-test, dan one samples t-test. Statistik non parametrik digunakan pada
kondisi sampel tidak berdistribusi normal. Uji statistik non parametrik terdiri
dari uji Wilcoxon, uji Sign, uji Mann Whitney, uji Friedman, dan uji Kruskal
Wallis H (Sujarweni, 2008:9).
Uji perbedaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik
parametrik paired samples t-test untuk data berdistribusi normal dan uji non
parametrik Wilcoxon.
Menurut Santoso (1999:155) uji paired samples t-test digunakan untuk
menentukan uji perbedaan dua sampel berpasangan atau satu sampel dengan
subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang
berbeda. Uji paired sample t-test adalah analisis dengan melibatkan dua
pengukuran pada subyek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan
tertentu. Apabila perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rataratanya adalah nol (Trihendradi, 2012:129).
Uji Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji nonparametris untuk
mengukur signifikansi perbedaan antara 2 kelompok data berpasangan
berskala ordinal atau interval tetapi tidak berdistribusi normal. Uji Wilcoxon
Signed Rank Test atau t-test atau t-paired apabila tidak memenuhi asumsi
normalitas (Sekaran dan Bougie, 2016:307). Uji Wilcoxon digunakan untuk
menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling
berhubungan. Jika data sample bertipe interval atau rasio, serta distribusi data
mengikuti distribusi normal, bisa dilakukan uji parametrik dua sampel
berhubungan seperti uji paired sample t-test (Sujarweni, 2008:66)