Wednesday, October 18, 2023

Brand Loyalty

Menurut Oliver, Rust dan Varki (1997) dalam Sahin, Zehir dan Kitapci

(2011) definisi loyalty adalah komitmen yang dipegang teguh untuk menerima
produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa depan yang menyebabkan
pembelian kembali pada merek yang sama, meskipun pengaruh situasional dan
upaya pemasaran memiliki potensi untuk menyebabkan perilaku beralih
(Chaudhuri dan Holbrook, 2001; Sahin, Zehir dan Kitapci, 2011).
Brand loyalty telah ringkas didefinisikan sebagai cintanya pelanggan pada
suatu merek (Aaker, 1991:39 dalam Bianchi et al., 2012). Menurut Oliver
(1999:34) dalam penelitian Bianchi et al. (2012) brand loyalty didefinisikan
sebagai kecenderungan yang dipegang teguh untuk repatronize merek atau
layanan pilihan secara konsisten di masa depan, menyebabkan pembelian kembali
pada merek yang sama (brand purchasing) meskipun pengaruh situasional dan
upaya pemasaran dari kompetitor yang berpotensi menyebabkan perilaku
konsumen beralih. Menurut Davis (2002) dalam Bianchi et al. (2012) pelanggan
yang loyal bersedia membayar harga premium untuk merek favorit mereka, dapat
dengan mudah dibujuk untuk menerima situasi penggunaan baru, dan cenderung
meningkatkan belanja mereka pada merek intensif dan ekstensif.
Dalam literatur pemasaran, loyalty digunakan untuk merujuk, pembelian
kembali, preferensi, komitmen dan kesetiaan. Selain itu, loyalty telah disebut
dalam berbagai konteks yang spesifik, misalnya: layanan, gerai dan loyalitas
penjual, sebuah konteks yang mencerminkan unit pengukuran antara pelanggan
dan loyalitas merek (Algesheimer et al., 2005 dalam Sahin, Zehir dan Kitapci,
2011). Hubungan konsumen dengan merek sangat penting untuk membangun
loyalitas merek (misalnya, Fournier, 1994; 1998; Ching dan Chang, 2006 dalam
Sahin, Zehir dan Kitapci, 2011).
Menurut Ercis, Unal Candan dan Yildrinm (2012) dalam Chinomona
(2013) dengan demikian loyalitas merek dikembangkan melalui pembelian
kembali pada pengalaman dari sebuah merek dari waktu ke waktu. Menurut
Schiffman dan Kanuk (2010:234) brand loyalty adalah hasil akhir yang
diinginkan dari pembelajaran konsumen. Menurut Day (1969) dalam Matzler,
Krauter dan Bidmon (2008) mendefinisikan brand loyalty itu dipahami dan diukur
baik sebagai reaksi perilaku dan sikap.
Pada penelitian ini definisi dari brand loyalty adalah kecenderungan yang
dipegang teguh untuk repatronize merek atau layanan pilihan secara konsisten di
masa depan, menyebabkan pembelian kembali pada merek yang sama meskipun
pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku
38
konsumen beralih. Definisi tersebut merujuk pada Oliver (1999:34) dalam
penelitian Bianchi et al. (2012).

No comments:

Post a Comment