Friday, October 20, 2023

Hubungan Komitmen Organisasional dengan Kontrak Psikologis

 


Zhou, et al (2014) menekankan bahwa komitmen organisasional
sesungguhnya merupakan hasil dari kontrak psikologis. Kognisi individual
(individual cognition), perbedaan dan perbandingan taggung jawab kedua belah pihak
membuat karyawan memiliki cara berkomitmen dan tingkat komitmen yang berbeda.
Kontrak psikologis merefleksikan subjektifitas keyakinan karyawan mengenai
kewajiban dan tanggungjawab antara karyawan dengan perusahaan. Apakah
keyakinan tersebut disadari atau diwujudkan atau tidak, tetap memiliki dampak yang
penting bagi karyawan. Ketika perusahaan memberikan jaminan seperti reward kerja   
yang tinggi, kompensasi kinerja, serta promosi dan pengembangan akan
mempengaruhi keputusan karyawan untuk tetap tinggal atau meninggalkan
perusahaan dan mempengaruhi keterikatan emosional dan keterlibatan mereka dalam
perusahaan.
Kontrak psikologis menghasilkan hubungan kerja yang lebih sehat antara
karyawan dan perusahaan. Hubungan yang baik dan sehat akan mendorong karyawan
untuk berkomitmen terhadap perusahaan dan mempertahankan keanggotaannya.
(Turnley dan Feldman, 2000). Kedua jenis kontrak psikologis sama-sama memiliki
pengaruh yang penting. Sarantinos (2007) mengemukakan bahwa perusahaan perlu
mematangkan faktor transaksional dalam pengelolaan hubungan kerja dengan
karyawan sebelum masuk dan mendorong hubungan dalam segi relasional yang
kemudian akan mengahasilkan kepercayaan dan kesetiaan karyawan terhadap
perusahaan. 

No comments:

Post a Comment