Monday, October 23, 2023

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan

 Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.Menurut Covey (1997),prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalansebagai sebuahpetunjuk yang tidak dapat dirubah.Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.Menurut Covey (1997), karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Seorang yang belajar seumur hidup tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
  2. Berorientasi pada pelayanan dalam arti bahwa seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsipmelayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
  3. Membawa energi yang positif yaitu bahwa seorang pemimpin menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:
  4. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi danmempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

  • Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

  • Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

  • Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

  • Latihan mengembangkan diri sendiri

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi.Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Locke, dkk., 2009).

Sharma & Jain (2013) dan Amanchukwu, dkk. (2015)mendeskripsikan sebelas prinsip dasarkepemimpinan yang diterapkan oleh US States Army yaitu:

  1.  Mahir secara teknis. Seorang pemimpin harus memahami tugasnya dan memiliki keakraban yang solid dengan tugaskaryawan yangberbeda;
  2. Menembangkan rasa tanggung jawab pada pekerja. Memberi bantuanuntuk mengembangkan ciri-ciri karakter baik yang akan membantukaryawan melaksanakan tanggung jawab profesional mereka;
  3. Memastikan tugas dipahami, diawasi, dan tercapai. Komunikasi adalah kunci. Seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi secara efektif. Pemimpin menghabiskan sebagian besar waktu mereka terlibat dalam komunikasi. Dalam beberapa studi, pemimpin organisasi
    (manajer) menghabiskan 70 sampai 90 persen waktu mereka masing-masing dalam komunikasi dan kegiatan terkait;
  4. Memastikan karyawan mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan tidak hanya staf junior, tapi juga staf seniordan orang-orang penting lainnya juga;
  5. Mengenali orang-orang sekitarnya dan memperhatikan kesejahteraan mereka;
  6. Mengenali dirinya dan selalu berusaha memperbaiki diri. Hal ini bisa terlaksanamelalui belajar mandiri, pendidikan formal, lokakarya,refleksi, dan berinteraksi dengan orang lain;
  7. Membuat keputusan yang tepat dan tepat waktu.Menggunakan waktu untuk memecahkan masalah dengan baik, pengambilan keputusan, dan alat perencanaan;
  8. Bertanggung jawab atas pekerjaan.
  9. Menjadi teladan yang baik bagi diri sendiri dan karyawan;
  10. Melatih kerja tim.Tidak hanya berfokus pada departemen / bagiannya saja, tapi fokus secara keseluruhan organisasi sebagai entitas yang harus belajar dan berhasil bersama; dan
  11. Menggunakan kemampuan penuh organisasi melalui pengembangan semangat tim untuk mencapai tujuan organisasi.

Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar.Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain.Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang (Fry, dkk., 2003)

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.Peningkatan diri dalam pengetahuan,ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ) (Algahtani, 2014; Amanchukwu, dkk., 2015).

Berdasarkan telaah literatur diatas, prinsip-prinsip kepemimpinan mencakup paradigma yang terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi, meliputi elemen: kompetensi, long life education, furure oriented, tanggung jawab, problem solver, dan decision maker.

No comments:

Post a Comment