Handoko (2008) menyatakan karyawan yang mengalami stress bisa menjadi
nervous dan merasakan kekhawatiran kronis. Mereka sering menjadimudah marah,
tidak dapat relaksa, atau menunjukkan sikap yang kooperatif sehingga dapat
mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Hani Handoko (2008) jugamenyatakan ada
beberapa kondisi kerja yang sering menyebabkan stress bagi para karyawan
diantaranya:
a. Beban kerja yang berlebihan
b. Tekanan atau desakan waktu
c. Kualitas supervisi yang jelek
d. Iklim politis yang tidak aman
e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai
f. Wewenang yang tidak mencukupi untuk menjalankan tanggung jawab
g. Kemenduan peranan (role ambiguity)
h. Frustasi
i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok
j. Perbedaan antara nilai- nilai perusahaan dan karyawan
k. Berbagi bentuk perubahan
Mengenai penyebab stress, Robbins (2006) juga menyatakan bahwa ada
banyak faktor organisasi yang dapat menimbulkan stress, diantaranya:
a. Tuntutan Tugas
Tuntas tugas merupakan faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.
Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu (otonomi, keragaman
tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja, dan tata letak kerjafisik.
b. Tuntutan peran
Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada
seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam
organisasi itu. Konflik peran menciptakan harapan yang barangkali sulit
dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila karyawan diharapkan untuk
melakukan lebih daripada yang dimungkinkan oleh waktu. Ambiguitas
peran tercipta bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan
karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan.
c. Tuntutan Antara Pribadi
Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain. Kekuatannya dukungan sosial dari rekan – rekan dan hubungan
antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stress yang cukup besar,
khususnya di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang
tinggi.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi,
tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan yang
berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan yang
berdampak pada karyawan merupakan contoh variabel keinginan
berpindah dankepuasan kerja yang dapat merupakan potensi sumber
stress.
e. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan organisasi menggambarkan gaya manajerial eksekutif
senior organisasi. Manajer menciptakan budaya yang dicirikan oleh
ketegangan, rasa takut, dan kecemasan. Merasa memberikan tekanan
yang tidak realistis untuk bekerja dalam jangka pendek, memaksakan
pengawasan yang sangat ketat, dan secara rutin memecat karyawan tidak
dapat mengikuti.
No comments:
Post a Comment