Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk
dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian,
pelaksanaan kinerja yang objektif bukanlah tugas yang sederhana.
Penilaian harus dihindarkan adalnya “like dan dislike” dari penilai, agar
objektivitas penilaian dapat terjaga. Ada beberapa metode penilaian
kinerja karyawan Penggabean (2013:15) antara lain:
1) Rating Scales (Skala Rating)
Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan
dicatat dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat
penilai, yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan
kriteria yang dianggap penting bagi pelaksanaan kerja.
2) Checklist
Metode ini adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal
memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan
kinerja karyawan. Penilai biasanya atasan langsung. Pemberian
bobot sehingga dapat di skor. Metode ini bisa memberikan suatu
gambaran prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi
item-item yang memadai.
3) Critical Incident (Peristiwa Kritis)
Penilaian yang berdasarkan catatan-catatan penilai yang
menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam
kaitanya dengan pelaksanaan kerja. Catatan-catatan ini disebut
peristiwa kritis. Metode ini sangat berguna dalam memberikan
umpan balik kepada karyawan, dan mengurangi kesalahan kesan
terakhir.
4) Ranking
Penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang
paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik
sampai terjelek.
5) Work Standard (Standar Kerja)
Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar
yang ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang
normal dari rata-rata pekerja dalam usaha yang normal.
6) Management By Objective (Manajemen Berdasarkan Sasaran)
Dalam pendekatan ini, setiap karyawan dan penyelia secara
bersama-sama menentukan sasaran organisasi, tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran untuk meningkatkan produktivitas organisasi.
7) Field Review (Peninjauan Lapangan)
Seorang ahli dapartemen turun ke lapangan dan membantu para
penyelia dalam penilaian mereka. Spesialis personalia mendapatkan
informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan.
Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi
tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk di review,
perubahan, persetujuan dan serubahan dengan karyawan yang
dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tipe
formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan.
No comments:
Post a Comment