Wednesday, November 15, 2023

Teori Agensi (Agency Theory)

 


Menurut Jensen dan Meckling (1976), mendefinisikan bahwa teori
agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara pihak
manajemen dengan pihak pemegang saham. Teori ini berhubungan erat
dengan implementasi tata kelola perusahaan karena menyoroti hubungan
langsung antara pihak manajemen dan pihak pemegang saham. Dalam
perusahaan tidak selamanya manajemen bertindak atas kepentingan
pemegang saham atau sesuai dengan tujuan perusahaan, namun seringkali
manajemen lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan perusahaan. Fenomena tersebut biasanya dikenal dengan
istilah konflik keagenan atau konflik perbedaan kepentingan antara pihak
manajemen dengan pihak pemegang saham.
Berkaitan dengan adanya konflik keagenan sangat diperlukan suatu
pengawasan dan kontrol terhadap manajemen perusahaaan agar bertindak
sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini pembentukan dewan
komisaris independen dan komite audit merupakan satu langkah yang baik
oleh pemilik perusahaan untuk dapat memastikan bahwa pihak manajemen
tersebut dapat mengelola perusahaan sesuai dengan mekanisme tata kelola
yang baik dan tepat, agar nantinya dapat menciptakan kinerja perusahaan
yang sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Velnampy dalam Onasis
dan Robin, 2016).
Disisi lain kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial
dapat juga meminimalisir konflik keagenan. Kepemilikan institusional
sendiri berarti kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki perrusahaan
atau instansi lain yang mana para investor institusional ini ikut terlibat
dalam pengambilan keputusan yang strategis sehingga tidak mudah
percaya terhadap tindakan memanipulasi laba perusahaan. Kepemilikan
institusional memiliki arti penting dalam mengawasi manajemen
karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong
peningkatan pengawasan yang lebih optimal dan mampu akan mampu
meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial
merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki manajer, dalam
hal ini manajer juga dapat memposisikan dirinya sebagai pemegang saham
yang mana nantinya manajer akan lebih berhati-hati dalam membuat
keputusan karena manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan nilai
perusahaan.

No comments:

Post a Comment