Monday, June 24, 2024

Dimensi dan Indikator Citra Merek (Brand Image)

 


Angelina Rares & Rotinsulu Jopie Jolie dalam jurnalnya yang berjudul The Effect
of the price, promotion,location, brand image, and quality of products toward the
purchase decision of consumers at bengkel gaoel store (2016) bahwa citra merek
memiliki tiga dimensi yakni atribut,manfaat dan evaluasi sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2013:97) mengemukakan dimensi-dimensi utama yang
membentuk citra sebuah merek tertuang dalam berikut :

  1. Brand Identity
    Dimensi pertama adalah brand identity atau identitas merek. Brand identity
    merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau produk tersebut
    sehingga konsumen mudah mengenali dan membedakannya dengan merek atau
    produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang
    memayunginya, slogan, dan lain-lain.
  2. Brand Personality
    Dimensi kedua adalah brand personality atau personalitas merek. Brand personality
    adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk kepribadian tertentu
    sebagaimana layaknya manusia, sehingga khalayak konsumen dengan
    mudah membedakannya dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya
    karakter tegas, kaku, berwibawa, ningrat, atau murah senyum, hangat, penyayang,
    berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan sebagainya.
  3. Brand Association
    Dimensi ketiga adalah brand association atau asosiasi merek. Brand association
    adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu merek, bisa
    muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten
    misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social responsibility, isu-isu yang
    sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person.
  4. Brand Attitude & Behavior
    Dimensi keempat adalah brand attitude atau sikap dan perilaku merek. Brand
    attitude and behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi merek
    dengan konsumen dalam menawarkan benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya.
    Kerap sebuah merek menggunakan cara-cara yang kurang pantas dan melanggar
    etika dalam berkomunikasi, pelayanan yang buruk sehingga memengaruhi
    pandangan publik terhadap sikap dan perilaku merek tersebut, atau sebaliknya,
    sikap dan perilaku simpatik, jujur, konsisten antara janji dan realitas, pelayanan
    yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas membentuk
    persepsi yang baik pula terhadap sikap dan perilaku merek tersebut. Jadi brand
    attitude & behavior mencakup sikap dan perilaku komunikasi, aktivitas dan atribut
    yang melekat pada merek saat berhubungan dengan khalayak konsumen termasuk
    perilaku karyawan dan pemilik merek.
  5. Brand Benefit & Competence
    Dimensi kelima adalah brand benefit and competence atau manfaat dan keunggulan
    merek. Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan keunggulan khas
    yang ditawarkan oleh suatu merek kepada konsumen yang membuat konsumen
    dapat merasakan manfaat karena kebutuhan, keinginan, mimpi dan obsesinya
    terwujudkan oleh apa yang ditawarkan tersebut. Nilai dan benefit di sini dapat
    bersifat functional, emotional, symbolic maupun social, misalnya merek produk
    deterjen dengan benefit membersihkan pakaian (functional benefit/ values),
    menjadikan pemakai pakaian yang dibersihkan jadi percaya diri (emotional
    benefit/values), menjadi simbol gaya hidup masyarakat modern yang bersih
    (symbolic benefit/ values) dan memberi inspirasi bagi lingkungan untuk peduli
    pada kebersihan diri, lingkungan dan hati nurani (social benefit/ values). Manfaat,
    keunggulan dan kompetensi khas suatu merek akan memengaruhi brand image
    produk, individu atau lembaga/ perusahaan tersebut.
  6. Atribut Brand Image
    Penelitian tentang citra perusahaan dilakukan dengan mengumpulkan
    persepsi tentang sikap dan pendapat konsumen terhadap dimensi tertentu (Peter
    dan Olson, 2000:248-249). Determinan keputusan tentang pilihan produk
    bervariasi menurut pangsa pasar dan menurut kelas produk. Menurut Engel, dkk
    (2006:249) atribut yang dominan dari citra merek tersebut, meliputi:
  7. Lokasi
    Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
    perusahaan. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Pada
    analisis lokasi di sektor industri strategi yang dilakukan terfokus pada
    minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditujukan untuk
    memaksimalkan pendapatan. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa lokasi yang
    spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi
    biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada
    penetapan volume bisnis dan pendapatan.
    1) Sifat dan Kualitas Keragaman Produk
    Didalam produk terkandung sifat dan kualitas produk yang
    meliputi: penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (style),
    merek (brand lines), macam produk (product item), jaminan
    (guaranties), dan pelayanan (services).
    2) Harga
    Harga merupakan satu-satunya unsur marketig mix yang
    menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya
    merupakan unsur biasa saja. Meskipun penetapan harga merupakan
    persoalan yang penting, namun masih banyak perusahaan yang kurang
    mampu menangani permasalahan penetapan harga yang dapat
    mempengaruhi penerimaan perusahaan, sebab harga dapat
    mempengaruhi tingkat penjualan yang mana berdampak pada
    keuntungan.
    3) Iklan dan Promosi
    Iklan dan promosi merupakan bagian terpenting dan sangat
    menentukan arah tujuan perusahaan. Suatu produk bagaimanapun
    bermanfaatnya jika tidak dikenal konsumen maka produk tersebut tidak
    akan diketahui dan bermanfaat bagi konsumen. Oleh karena itu
    perusahaan harus melakukan cara agar konsumen dapat mengetahui
    produk perusahaan tersebut.
    4) Personal Penjualan
    Personal selling merupakan proses penjualan dari penjual
    terhadap pembeli secara langsung, dengan cara menawarkan dan
    menjelaskan mengeni produk dengan maksud mempengaruhi seseorang
    untuk membeli.
    5) Atribut Fisik Produk
    Atribut fisik produk merupakan unsur penting karena dapat
    mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang
    akan di hasilkan dan di pasarkan sehingga menentukan kegiatan promosi
    yang dibutuhkan serta penentuan harga serta cara penyalurannya.
    6) Pelayanan dan Kepuasan Pasca Pembelian.
    Pelayanan terhadap pelanggan berpengaruh secara asimetris
    terhadap kepuasan pelanggan, dimana pelayanan yang buruk berakibat
    lebih besar terhadap kepuasan pelanggan daripada pelayanan yang
    dikategorikan baik. Implementasi strategi dengan kategori terbaik akan
    meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan lebih besar daripada
    tidak ada pemasaran yang relasional yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment