Sunday, July 7, 2024

Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

 


Menurut Sedarmayanti (2011: 27), karyawan akan mampu melaksanakan
kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila
diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi
lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan
kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Ketidaksesuaian lingkungan
kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi,
keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang
lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang
efisien.
Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan
kerja. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu
kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan menurut
Sedarmayanti (2011: 28-33) diantaranya adalah:

  1. Penerangan /Cahaya di Tempat Kerja
    Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna
    mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Cahaya yang kurang
    mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga pekerjaan akan
    lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan
    kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi
    sulit dicapai. Cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu : cahaya alam
    yang berasal dari sinar matahari dan cahaya buatan berupa lampu.
  2. Temperatur di Tempat Kerja
    Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai
    temperature yang berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk
    mempertahankan keadaan normal. Dengan suatu sistem tubuh yang
    sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang
    terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut
    ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan
    dirinya dengan temperature luar jika perubahan temperature luar tubuh
    tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin,
    dari keadaan normal tubuh. Temperatur yang terlampau dingin akan
    mengakibatkan gairah kerja menurun. Sedangkan temperatur udara yang
    terlampau panas, akan mengakibatkan cepat timbul kelelahan tubuh dan
    dalam bekerja cenderung membuat banyak kesalahan.
  3. Kelembaban di Tempat Kerja
    Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa
    dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau
    dipengaruhi oleh temperature udara, dan secara bersama-sama antara
    temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari
    udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
    menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan
    temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan
    pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran, karena sistem
    penguapan.
  4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja
    Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
    menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di
    sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah
    berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya
    bagi kesehatan tubuh. Kotornya udara dapat dirasakan dengan sesak napas,
    dan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terlalu lama, karena akan
    mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan mempercepat proses kelelahan.
    Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat
    kerja.
  5. Kebisingan di Tempat Kerja
    Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk
    mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh
    telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang, bunyi
    tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran,
    dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian,
    kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian, karena pekerjaan
    membutuhkan konsentrasi , maka suara bising hendaknya dihindarkan agar
    pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga
    produktivitas kerja meningkat.
  6. Getaran Mekanis di Tempat Kerja
    Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang
    sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh pegawai dan dapat menimbulkan
    akibat yang tidak diinginkan. Besarnya getaran ditentukan oleh intensitas
    (meter/detik) dan frekuensi getarnya (getaran/detik). Getaran mekanis
    pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya,
    baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekuensinya. Sedangkan alat
    yang ada dalam tubuh mempunyai frekuensi alami, di mana alat yang satu
    berbeda frekuensi alaminya dengan alat yang lain. Gangguan terbesar
    terhadap suatu alat dalam tubuh terjadi apabila frekuensi ala mini
    beresonansi dengan frekuensi dari getaran mekanis. Secara umum getaran
    mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal :
    a. Konsentrasi bekerja
    b. Datangnya kelelahan
    c. Timbulnya beberapa penyakit, di antaranya karena gangguan terhadap:
    mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang dan lain-lain.
  7. Bau-bauan di Tempat Kerja
    Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
    pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-
    bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan
    penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu
    cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang
    mengganggu di sekitar tempat kerja.
  8. Tata Warna di Tempat Kerja
    Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan
    sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan
    dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna
    mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna
    kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih dan lain-lain, karena
    dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.
  9. Dekorasi di Tempat Kerja
    Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik. Karena itu
    dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi
    berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan
    dan lainnya untuk bekerja.
  10. Musik di Tempat Kerja
    Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,
    waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk
    bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk
    dikumandangkan di tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang
    diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja.
  11. Keamanan di Tempat Kerja
    Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
    aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh
    karena itu faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu
    upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan
    Tenaga Satuan Petugas Pengaman (SATPAM

No comments:

Post a Comment