Sunday, July 7, 2024

Indikator Kecerdasan Emosional

 


Kecerdasan emosional dapat menentukan potensi seseorang untuk
mempelajari keterampilan praktis berdasarkan lima indikator (Goleman, 2018:
513):
a. Kesadaran Diri
Memahami apa yang seseorang rasakan pada saat tertentu dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan pada diri sendiri, maka akan
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tolak ukur yang realistis atas
keahlian yang dimiliki. Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali
emosi saat muncul. Kemampuan ini adalah dasar dari kecerdasan emosional,
yaitu kesadaran akan emosi diri sendiri. Kesadaran diri memungkinkan kita
menjadi lebih sadar akan suasana hati dan pikiran tentang suasana hati, jika kita
kurang sadar terhadap emosi diri sendiri maka akan mudah terjebak dan akan
dikendalikan oleh emosi. Kesadaran diri tidak menjamin penguasaan emosi,
tetapi merupakan salah satu prasyarat untuk mengendalikan emosi agar dapat
dengan mudah dalam mengendalikan emosinya.
b. Pengaturan Diri
Dapat mengelola emosi dengan baik sehingga akan berdampak positif
pada penyelesaian tugas, berhati – hati dan mampu menunda kepuasan sebelum
mencapai tujuan, dan menghindari tekanan emosional. Pengaturan diri adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengekspresikan emosinya secara
tepat dan dengan demikian tercapai keseimbangan dalam diri seseorang tersebut.
Menjaga emosi agar tetap terkendali adalah kunci menuju kesejahteraan
emosional. Emosi yang berlebihan, yang intensitasnya meningkat terlalu lama,
akan mengganggu kestabilan pada diri seseorang.
c. Motivasi
Menggunakan keinginan terdalam untuk membimbing dan
menggerakkan seseorang menuju tujuan yang telah ditentukan, membantu dalam
mengambil inisiatif dan bertindak dengan sangat efektif, serta bertahan
menanggung kegagalan dan kekecewaan. Kesuksesan dapat dicapai dengan
adanya motivasi dalam diri individu, ini berarti memiliki ambisi untuk menahan
pada kepuasan dan mengendalikan keinginan, sementara juga memiliki emosi
motivasi yang positif seperti antusiasme, gairah, optimisme, dan kepercayaan
diri.
d. Empati
Merasakan perasaan orang lain, dapat memahami perspektif orang lain,
menjaga hubungan saling percaya dan mampu beradaptasi dengan orang – orang
yang berbeda. Empati disebut juga dengan kemampuan mengenali emosi orang
lain. Sesorang dengan kemampuan berempati lebih akan mampu menangkap
isyarat sosial tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan orang lain,
sehingga mereka dapat menerima sudut pandang orang lain, lebih perasa
terhadap perasaan orang lain, dan dapat mendengarkan orang lain.
e. Keterampilan Sosial
Mengantur emosi dengan baik ketika berhadapan dengan orang lain dan
cermat membaca situasi dan jaringan kelompok sosial, serta berinteraksi dengan
baik untuk mempengaruhi dan memimpin menggunakan keterampilan –
keterampilan ini, dan juga mampu menyelesaikan permasalahan dan dapat
bekerja sama secara tim

No comments:

Post a Comment