Menurut Northouse (2013), Leader-Member Exchange (LMX) adalah
pendekatan unik terhadap kepemimpinan yang menekankan hubungan khusus
yang diciptakan pemimpin dengan setiap pengikutnya. Menurut Bauer &
Erdogan (2015), LMX didefinisikan sebagai sebuah teori yang berfokus pada
kualitas hubungan antara pemimpin dan bawahan untuk memahami pengaruh
peran pemimpin terhadap member, tim atau organisasi. Teori leader member
exchange berfokus pada hubungan dyadic, yakni hubungan antara pemimpin
dengan setiap anggota dan tentunya setiap hubungan dari pemimpin dan
anggotanya memiliki kualitas yang berbeda.
LMX merupakan sebuah teori yang mendukung pemimpin menciptakan
adanya in-group dan out-group; bawahan dengan status in-group akan
mendapatkan tingkat kinerja yang tinggi; less turnover; dan kepuasan kerja
yang lebih besar (Robbins dan Judge, 2013).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Leader-
Member Exchange merupakan hubungan atasan dengan bawahan yang terjalin
dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut Graen dan Uhl-Bien dalam (Haryadi, 2021), LMX terdiri dari
3 dimensi, yaitu:
1. Respect, hubungan antara seorang pemimpin dan bawahan didasari oleh
rasa saling menghormati antara keduanya.
2. Trust, hubungan yang baik terbentuk dari adanya rasa saling percaya antara
pimpinan dengan bawahan.
3. Obligation, rasa kewajiban untuk berinteraksi akan mendorong tumbuhnya
hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan, dan berkembang
menjadi sebuah kemitraan.
Liden dan Maslyn dalam (Heriyadi, 2021) menyatakan bahwa LMX
terdiri dari empat dimensi, yaitu:
1. Affect, perasaan saling tertarik antar individu, tidak hanya dalam pekerjaan.
Minat ini diwujudkan dalam bentuk keinginan untuk menjalin hubungan
yang bermanfaat secara pribadi (misalnya persahabatan).
2. Loyalty, sejauh mana pemimpin dan pengikut saling mendukung tindakan
dan kepribadian. Kesetiaan ini merupakan kesetiaan terhadap individu
yang umumnya konsisten dari situasi ke situasi.
3. Contribution, kesadaran akan aktivitas yang berorientasi kerja antara
pemimpin dan bawahan menuju tujuan bersama. Hal ini juga mengacu pada
sejauh mana bawahan dapat memenuhi tanggung jawab mereka dan
menyelesaikan tugas-tugas mereka serta sejauh mana pemimpin dapat
menyediakan sumber daya dan peluang untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut.
4. Professional Respect, yaitu persepsi tentang sejauhmana pimpinan dan
bawahan telah membangun reputasi, baik di dalam maupun di luar
organisasi, mengenai bidang pekerjaannya. Persepsi ini dapat didasarkan
pada data historis, seperti: pengalaman pribadi dengan orang tersebut;
komentar tentang seseorang dari orang-orang di dalam atau di luar
organisasi; dan penghargaan atau pengakuan profesional lainnya yang
diraih oleh orang tersebut.
Menurut Amirullah (2004) dalam (Nusantara, 2015), faktor penyebab
leader member exchange dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Karakteristik karyawan. Sifat pegawai yang keras dan tidak disiplin tentu
saja hanya akan memperburuk hubungan antara atasan dan pegawai.
2. Karakteristik dari atasan. Atasan menjadi penentu bagaimana karyawan
bersikap.
3. Interaksi antara atasan dengan bawahan. Jika terjadi interaksi yang teratur
antara atasan dan bawahan, maka komunikasi keduanya juga akan baik.
4. Variabel kontekstual. Variabel kontekstual seperti hal yang tidak disengaja,
sering menimbulkan kesalahpahaman.
26
Menurut Gerstner & Day (1997) dalam (Nusantara, 2015) efek dari
leader member exchange terhadap organisasi dapat dilihat seperti :
1. Kepuasan kerja yang tinggi. Hubungan yang baik dengan atasan akan
menjadikan karyawan nyaman dan puas dalam melakukan pekerjaannya.
2. Komitmen organisasi Efektivitas hubungan baik antara atasan dan
bawahan juga mempengaruhi tingginya komitmen karyawan terhadap
organisasi.
3. Organizational citizen behavior (OCB). Karyawan mengambil inisiatif
kerja tanpa perintah atasan padahal hubungan dengan atasan baik.
4. Penilaian kinerja yang objektif. Atasan yang memiliki hubungan baik
dengan karyawannya akan memberikan penilaian prestasi kerja secara
objektif, bukan subjektif.
5. Menurunnya intensi untuk keluar dari perusahaan. Intensi keluarnya
karyawan dari perusahaan yang rendah merupakan salah satu efek dari
leader member exchange yang positif.
No comments:
Post a Comment