Sunday, July 7, 2024

Manfaat Budaya Organisasi

 


Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada
pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Di samping itu, budaya organisasi
akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit
dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam
organisasi bersama-sama.
Budaya organisasi membentuk perilaku karyawan dengan mendorong
percampuran core values dan perilaku yang diinginkan sehingga memungkinkan
organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsistensi,
menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol.
c. Karakteristik Budaya Organisasi
Robbins dalam Tika (2010), menyatakan ada 10 karakteristik yang apabila
dicampur dan dicocokkan, akan menjadi budaya organisasi. Kesepuluh
karakteristik budaya organisasi tersebut sebagai berikut :

  1. Inisiatif Individual
    Yang dimaksud inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab,
    kebebasan atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam
    mengemukakan pendapat. Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh
    kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk
    memajukan dan mengembangkan organisasi/perusahaan.
  2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko
    Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai
    dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif, dan mengambil risiko.
  3. Pengarahan
    Pengarahan yang dimaksud, sejauh mana suatu organisasi/perusahaan
    dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan.
    Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan
    organisasi.
  4. Integrasi
    Tingkat sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat mendorong unit-
    unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
    Kekompakan unit-unit organisasi dalam bekerja dapat mendorong kualitas
    dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.
  5. Dukungan Manajemen
    Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat
    memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas
    terhadap bawahan.
  6. Kontrol
    Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-
    norma yang berlaku dalam suatu organisasi/perusahaan. Untuk itu
    diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga pengawas (atasan langsung)
    yang dapat digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku
    pegawai dalam suatu organisasi.
  7. Identitas
    Tingkat sejauh mana para anggota/karyawan suatu organisasi/perusahaan
    dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan
    dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian professional
    tertentu.
  8. Sistem Imbalan
    Tingkat sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi, dan
    sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
    didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.
  9. Toleransi terhadap konflik
    Tingkat sejauh mana para pegawai/karyawan didorong untuk
    mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka.
  10. Pola komunikasi
    Tingkat sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang
    formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat
    terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar
    karyawan itu sendiri

No comments:

Post a Comment