Menurut Rhoades & Eisenberger, Persepsi Dukungan Organisasi
merupakan persepsi karyawan tentang apa yang saat ini telah ia terima dari
organisasi, atau bagaimana kualitas karyawan dengan organisasinya (Liu et al.,
2014). Sedangkan menurut Eder & Eisenberger, Persepsi Dukungan Organisasi
adalah keyakinan umum karyawan tentang sejauh mana organisasi peduli
terhadap kesejahteraan dan mengharai kontribusi mereka di dalam organisasi
(Liu et al., 2014).
Berdasarkan teori dukungan organisasi, tingginya persepsi dukungan
organisasi dapat meningkatkan sikap kerja dan menciptakan perilaku kerja
karyawan yang efektif. Sikap kerja dan perilaku kerja karyawan yang efektif
merupakan hasil dari pertukaran sosial yang terjadi antara karyawan dan
organisasi. Ketika karyawan merasakan bahwa organisasi memberikan
dukungan, maka karyawan juga akan berusaha memberikan timbal balik untuk
keuntungan organisasi.
Dengan demikian, persepsi dukungan organisasi adalah persepsi
karyawan bahwa organisasi peduli dan menghargai kontribusi atau peran
karyawan. Pada hakekatnya, persepsi dukungan organisasi merupakan bentuk
timbal balik antara karyawan dengan organisasinya. Karyawan yang memiliki
rasa dukungan organisasi yang baik menciptakan rasa kewajiban untuk
melakukan yang terbaik bagi organisasinya. Kewajiban ini dinyatakan dalam
bentuk tindakan dimana karyawan secara aktif terlibat dalam tugasnya dan
kegiatan lain dalam organisasi. Lain halnya jika karyawan merasa organisasi
tidak mendukungnya, yang terjadi karyawan akan cenderung menghindari
berada di organisasi. Persepsi dukungan organisasi juga menciptakan rasa
memiliki karyawan terhadap organisasi.
Menurut Rhodes & Eisenberg dalam (Nur’aini, 2012) bentuk umum
yang dapat di rasakan oleh karyawan adanya dukungan organisasi meliputi :
1. Keadilan.
• Keadilan struktural & prosedural yang menyangkut cara yang
digunakan untukmenentukan pendistribusian sumber daya manusia
diantara karyawan, keadilanyang berkaitan dengan aturan-aturan formal
dan kebijakan bagi karyawan, keadilan dalam penerimaan informasi
yang akurat
• Keadilan sosial dapat disebut juga keadilan interaksional, hal ini
berkaitan dengan cara organisasi memperlakukan karyawan dengan
hormat danbermartabat.
2. Dukungan Supervisor. Indikator ini menunjukkan sejauh mana supervisor
peduli terhadap pekerja dan kesejahteraan mereka di tempat kerja. Persepsi
pekerja tentang dukungan supervisor berkorelasi kuat dengan dukungan
supervisor itu sendiri, karena manajer itu sendiri berfungsi sebagai agen
organisasi yang bertanggung jawab untuk memantau dan menilai kinerja
bawahan.
3. Penghargaan dari Organisasi. Karyawan suatu organisasi dapat diberi
imbalan dalam berbagai cara, termasuk kompensasi uang, pengakuan
dalam bentuk penghargaan dan promosi, dan kesempatan untuk
pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Kondisi Kerja. Salah satu bentuk dukungan organisasi yang diberikan
kepada karyawan adalah penyediaan kondisi kerja yang nyaman dan aman
No comments:
Post a Comment